MENU

Jumat, 30 November 2018

Jumpa Li Xuerui, Begini Strategi Fitriani

Satu-satunya wakil Indonesia dari nomor tunggal putri yang tersisa di perempatfinal Korea Masters yaitu Fitriani akan melakoni laga berat melawan pebulutangkis peraih medali emas Olimpiade London Li Xuerui. Dibabak sebelumnya Fitri mampu menumbangkan unggulan 6 asal Thailand Busanan Ongbamrungpan dengan pertarungan tiga gim 21-18 12-21 21-11.

( photo : bola.kompas.com )
Menghadapi Li Xuerui pelatih tunggal putri Minarti Timur sudah mewanti-wanti laga ini, pasalnya pertandingan yang berlangsung hari ini (30/11) tidak akan mudah untuk anak didiknya. Meskipun Li Xuerui pernah menghilang cukup lama karena cedera parahnya. Menurut Minarti, pemain China ini mempunyai pengalaman yang matang dan hingga sekarang pukulannya masih akurat dan tekniknya masih bagus.

Maka dari itu, Minarti berharap Fitri bisa bertahan dengan baik sembari terus menerapkan pola main reli yang menjadi ciri khasnya. Minarti juga menghimbau Fitri untuk berani bermain nekad melawan pemain sekelas Li Xuerui. 

( photo : suryakabar.com )
"Tapi tentunya kalau ada kesempatan, dia harus bisa cepat menyerang dan berani menurunkan bola. Yang paling penting Fitri harus pede dulu. Kalau sudah pede, mainnya akan lepas," kata Minarti dilansir dari jawapos.com

Disisi lain Minarti sudah mengetahui cara atau pola permainan Li Xuerui setelah pada babak pertama anak asuhnya Gregoria Mariska Tunjung juga harus kalah dari pemain putri China tersebut. Namun ia juga pernah menghantarkan anak didiknya Ruselli pada bulan Mei lalu yang berhasil menumpas Li Xuerui pada ajang beregu Uber Cup.

Sumber : jawapos.com


Rabu, 28 November 2018

Tiga Draw Terberat Wakil Indonesia di Babak Pertama Korea Masters 2018

Gelaran turnamen Korea Masters 2018 akan mulai pada hari ini (27/11) hingga minggu yang akan mempertandingkan babak final. Pada turnamen ini Indonesia cukup banyak mengirimkan wakilnya yaitu sebanyak 25 wakil. Namun 3 diantaranya yaitu Vicky Anggara Saputra, Yehezkiel Mainaky dan Andre Marteen harus merangkak dari kualifikasi, sementara wakil lainnya sudah lansung akan bertanding pada babak utama.

Dari draw yang sudah dikeluarkan oleh BWF ada 3 draw terberat yang akan dijalani pemain Indonesia yaitu.

photo : bolasport.com
1. Panji Ahmad Maulana vs Son Wan Ho

Nasib kurang beruntung harus dialami Panji Ahmad Maulana pada gelaran Korea Masters kali ini. Dibabak pertama ia harus langsung berhadapan dengan unggulan 1 asal tuan rumah Son Wan Ho. Meski belum pernah bersua namun kemungkinan memenangkan laga ini cukup berat mengingat selain beda kelas, Panji dalam dua turnamen terkakhir juga tampil buruk dengan selalu kalah dibabak pertama. Yang terakhir di Syed Modi India Open ia kalah 17-21 21-14 19-21 dari Mithun Manjunath dilaga awal.

photo : bolasport.com

2. Gregoria Mariska Tunjung vs Li Xuerui

Menjadi unggulan ke 4 turnamen Gwangzu Korea Open 2018 Gregoria Mariska malah harus berjuang ekstra keras sejak babak pertama. Ia langsung dihadang mantan peraih medali emas Olimpiade Li Xuerui. Meski belum pernah bertemu Jorji patut optimis mengingat Li belum kembali pada performa dulunya. Rekan sepantaran Jorji seperti Ruselli Hartawan sudah mampu mengalahkan pada laga Uber Cup tahun ini, juga minggu lalu Han Yue juga mengalahkan seniornya itu.


photo : kampiun.id
3. Akbar Bintang Cahyono/Muh.Reza Pahlevi Isfahani vs Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae

Meski diatas kertas Akbar/Reza jauh diunggulkan dari pasangan Korea ini, namun mereka perlu waspada karena pasangan Choi/Seo ini baru saja comeback setelah Choi Sol Gyu sembuh dari cedera yang menderanya selama ini. Bahkan dalam 2 turnamen terakhir pasangan Korea ini juara pada Norwegia International 2018 dan Irish Open 2018 dan itu baru dua minggu sebelum turnamen kali ini.

sumber : tournamentsoftware.com

Selasa, 30 Oktober 2018

Taklukan Kevin/Gideon, Beginilah Sepak Terjang Han Chenkai/Zhou Haodong

Juara ganda putra French Open asal China Han Chenkai/Zhou Haodong memanglah ganda yang belum familiar dikalangan ganda papan atas dunia. Ganda China ini baru mentas dari kelas junior pada 2016. Sepak terjang mereka di junior memanglah mentereng dengan menggondol juara Asia dan Juara Dunia pada tahun 2016.

( photo : bwfbadminton.com )
Bahkan Zhou Haodong juga memiliki performa cukup apik saat junior bermain pada nomor ganda campuran dengan meraih medali perunggu Asia dan Perak Kejuaraan dunia pada  tahun yang sama 2016.  Jika disamakan dengan atlet pelatnas memang mereka lebih jauh berkembang dibandingkan Rinov Rivaldy, Andika Rahmadiansyah dan Bagas Maulana yang saat junior seangkatan.

Disisi lain performa ganda putra China memang sedah tren menurun, gelar terbaik diraih ganda China yaitu Li Jinhui/Liu Yuchen berhasil menjadi Juara Dunia tahun ini. Diluar itu dalam turnamen World Tour ganda muda Han/Zhou menjadi ganda tersukses dengan dua gelar yaitu Lingshui China Open dan yang baru saja French Open yang berkelas Super 750.

( photo : gettyimages.ca )
Ganda nomor 4 China ini juga diusia baru menginjak 20 tahun dikelas Super 1000 sudah pernah mencicipi sebagai finalis pada China Open tahun ini, setelah kalah dari pasangan Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen 13-21 21-17 14-21.

Selain itu diluar catatan gelar yang baik, Han Chenkai/Zhou Haodong menjadi satu-satunya ganda putra dunia yang tahun ini mampi menang 2 kali beruntun dari ranking 1 dunia Kevin/Gideon. Namun sebagai ganda muda konsistensi masih menjadi masalah, dalam catatan tahun ini mereka sudah gugur 4 kali dibabak pertama.

sumber : tournamentsoftware.com

Rabu, 17 Oktober 2018

Peluang Besar Jorji ke Permpatfinal Denmark Open 2018

Perjalanan pebulutangkis tunggal putri Indonesia satu-satunya yang berlaga pada Denmark Open 2017, Gregoria Mariska Tunjung masih belum terhenti. Dilaga babak pertama kemarin pemain dengan sapaan Jorji ini mampu menumbangkan pemain asal China Chen Xiaoxin dua gim langsung 21-9 24-22.

Dibabak kedua nasib baik berpihak pada Gregoria Mariska Tunjung, peluang besar untuk bisa melaju ke babak perempat final Denmark Terbuka 2018 terbuka lebar. Pasalnya Jorji akan menghadapi pebulu tangkis Denmark Mia Blichfeldt di babak kedua yang sebelumnnya membuat kejutan, padahal secara draw Jorji kemungkinan besar berjumpa juara dunia Carolina Marin yang mampu ditaklukan tunggal putri Denmark tersebut. Mia membuat kejutan di babak pertama saat ia menundukkan peraih tiga gelar juara dunia Carolina Marin (Spanyol) lewat laga rubber game. Di hadapan publiknya, Mia sukses memecundangi Marin dengan skor 21-19, 14-21, dan 21-19.

( photo : sport.tempo.co )
Menghadapi Mia di babak kedua, Jorji optimis ia bisa mempermalukan Mia di hadapan pendukungnya sendiri. Jorji begitu yakin karena pertemuannya dengan Mia nanti adalah pertemuan perdana mereka. "Mungkin saya punya peluang menang lebih besar karena saya belum pernah bertemu Mia. Saya dan Mia pun masih satu angkatan. Tapi saya harus tetap siap dan mewaspadai dia, tidak boleh lengah," tutur Jorji seperti dikutip dari jawapos.com.

Disisi lain Jorji juga harus waspada mengingat Mia memang dalam top performanya mengingat ia baru saja juara di Dutch Open 2018. Menanggapi hal itu Jorji mengaku akan menyiapkan fisik dan pikirannya untuk melawan Mia nanti. "Defense dan kaki harus lebih cepat, banyak yang harus disiapkan, tahan di lapangan dan mentalnya jangan mau kalah duluan," seperti dikutp dari jawapos.com.

sumber : jawapos.com dan tournamentsoftware.com


Sabtu, 13 Oktober 2018

Kasus Lagi, Inilah Deretan Skandal Yang Pernah Menjerat Kento Momota Yang Menghebohkan

Menjadi pemain terbaik memanglah selalu menjadi sorotan tak hanya awak media namun juga para penggemar dan pecinta olahraga tersebut. Seperti halnya Kento Momota yang selain menjadi berbagai juara di turnamen, bahkan hingga ikut manghantarkan negaranya meraih beberapa gelar beregu bergengsi seperti Thomas Cup. Bahkan saat ini ia menjadi pemain Nomor satu dunia sekaligus juara dunia. Bahkan semua ini ia raih setelah mendapat skorsing karena hukuman skandal yang ia lakukan.

Tak hanya sekali inilah 3 skandal Kento Momota yang pernah menimpanya :

1. Skandal Judi
( photo : bola.com )
Skandal pertama yang pernah ia lakukan yang pertama yaitu pada 2016, pebulutangkis berusia 24 tahun itu ketahuan terlibat dalam praktek judi di sebuah kasino.Pada kasus ini ia tak sendiri, ia bersama pebulu tangkis Jepang lainnya yaitu Kenichi Tago, yang kemudian mereka berdua kemudian meminta maaf atas kelakuannya itu.
"Saya sangat menyesal membuat tindakan ini. Saya mengkhianati semua orang yang mendukung saya, orang-orang di Fukushima, dan suporter," kata Momota kala itu, dilansir BolaSport.com dari Japan Times.

Berkat kejadian itu keduanya mendapatkan hukuman larangan bermain dikancah nasional maupun internasional. Kento Momota diganjar setahun larangan bertanding karena diketahui ia dikabarkan mendatangi kasino ilegal sebanyak kurang lebih sepuluh kali dari tahun 2014-2015.

2. Skandal Karaoke
( photo : bolasport.com )
Masih pada tahun yang sama tepatnya pada April 2016, tersebar foto Kento Momota bersama seorang wanita cantik di tempat hiburan.
Dalam foto tersebut terlihat Kento Momota memegang minuman berakohol dengan satu tangan sambil berciuman dengan wanita yang tidak diketahui identitasnya.

Diduga foto tersebut diambil di tempat karaoke daerah Sumida, Tokyo.Namun dalam hal ini ia tak mendapatkan hukuman apapun.

3. Skandal Sekamar Dengan Rekan Putri Sepelatnas

( photo : jawapos.com )
Kembali nama pebulutangkis asal Jepang Kento Momota kemabli menjadi buah bibir dikalangan pecinta bulutangkis. Pemberitaan yang sedang hangat sekarang yaitu mengenai skandal terbarunya yang dia lakukan dengan pebulutangkis spesialis ganda putri, Yuki Fukushima. Kedua pebulutangkis Jepang yang sama-sama sedang menjadi pemain nomor satu dunia saat ini diterpa kabar kurang sedap pasca kepergok menghabiskan malam bersama hingga pagi di kamar seorang Kento Momota.

Kejadian ini bermula ketika Organisasi Anti Dopping Jepang (JADA) akan melakukan test mendadak tanpa pemberitahuan sekitar pukul 6 pagi. Pada saat itu, tim JADA yang masuk kekamar Yuki Fukushima tidak menenkan pemilik kamar. Setelah ditelusuri lewat CCTV yang terpasang di Ajinomoto National Training Center, Yuki tertangkap kamera CCTV keluar dari kamar asrama Kento.

sumber :bolasport.com


Jumat, 05 Oktober 2018

Nozomi Okuhara Kelelahan Hadapi Kejuaraan Tur Asia Timur

Rangkaian kejuaraan bulutangkis tour Asia Timur sedang berlabuh di Chinese Teipei Open 2018, yang menjadi penutup. Dari segi jadwal memang tur Asia Timur ini sangat padat karena 4 turnamen besar sejak Jepang, China, Korea hingga Chinese Teipei ini yang hanya berjarak dua hari setiap kerjuaraan. Tentunya bagi atlet harus pandai-pandai dalam menentukan kejuaraan mana yang akan diikuti dan juga mengatur kondisi fisik atlet agar tetap maksimal disetiap pertandingan.

( photo : bolasport.com )
Mengenai hal tersebut pebulu tangkis tunggal putri Jepang, Nozomi Okuhara, menyebut rangkaian turnamen Asia Timur lebih melelahkan ketimbang rangkaian turnamen di Asia TenggaraHal itu disampaikan Nozomi Okuhara setelah menjuarai Korea Open 2018 pada akhir pekan lalu dengan menundukkan atlet asal Amerika Serikat Zhang Beiwen. Pebulutangkis yang pernah menjadi Juara Dunia sekaligus menghantarkan Timnas Jepang meraih Piala Uber 2018 ini mengatakan bermain 14 pertandingan dalam tiga pekan benar-benar berat seperti dikutip dari bolasport.com.

Pebulutangkis yang menduduki ranking 7 dunia saat ini, juga membandingkan dengan kondisi saat ia melawat ke Asia Tenggara pada Juli lalu.Ia mengatakan "Laga di Korea Selatan pada pekan ketiga kemarin benar-benar berbeda dari tur Asia Tenggara di bulan Juli (Malaysia, Indonesia, Thailand). Sebab, faktanya saya capek secara fisik dan psikis," seperti dikutip dari bolasport.com.

( photo : zimbio.com )
Jika dengan penampilan di 3 turnamen tur Asia Timur ini memang lah untuknya sangat menguras kondisinya. Dilihat saja saat tampil dikandangnya ia mampu tampil hingga partai puncak meski gagal meraih gelar jawara. Kemudian di China Open ia juga melaju hingga semifinal dan puncaknya di Korea ia mampu merengkuh gelarnya kedua tahun ini. Sementara saat tur Asia Tenggara tiga bulan yang lalu, pemain berusia 23 tahun ini meski mampu merengkuh gelar di Thailand namun saat tampil di Indonesia dan Malaysia ia terjungkal dibabak kedua, jadi ia masih mempunyai jeda lebih banyak untuk kejuaraan selanjutnya.

Nozomi Okuhara sekarang telah kembali berlatih untuk mempersiapkan tur selanjutnya yaitu ke Benua Biru (Eropa). Sesuai jadwal ia akan turun pada gelaran kejuaraan Denmark Open dan French Open pada bulan Oktober ini. Masih ada jeda dua minggu sebelum kembali ke gelanggang olahraga di Odense tempat berlangsungnya Denmark Open yang akan berlangsung pada 16-21 Oktober, sedangkan French Open menyusul pada 23-28 Oktober 2018.

sumber : tournamentsoftware.com dan bolasport.com 


Jumat, 28 September 2018

Kejutan, 5 Juara Minggu Lalu Langsung Tumbang di Babak Pertama VICTOR Korea Open 2018

Gelaran Victor Korea Open 2018 sudah mulai berlangsung dari hari selasa kemarin (25/9). Di turnamen kelas Super 500 ini beberapa pemain papan atas absen dari turnamen ini karena jadwal yang padat dari Japan Open, China Open hingga Korea Open yang berjarak dua hari setiap turnamennya. Bahkan tim ganda putra Indonesia saja hanya menurunkan ganda pratama Akbar Bintang Cahyono/Moh.Reza Isfahani.

Babak pertama berlangsungnya Victor Korea Open 2018 sudah memakan juara-juara dari turnamen minggu sebelumnya yaitu China Open 2018 dan Babel Indonesia Masters 2018. Inilah 5 juara turnamen minggu lalu yang tumbang di babak awal Korea Open 2018 :

1. Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari

( photo : bwfbadminton.com )
Juara sektor ganda campuran Babel Indonesia Masters 2018 ini harus angkat koper lebih awal. Menghadapi wakil Jepang Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo, pasangan Juara Dunia junior 2017 ini harus menyerah dua gim langsung 21-18 21-13 dalm tempo 27 menit. Meskipun dari ranking lebih unggul Rinov/Phita, tak bisa dipungkiri kedua pemain Jepang ini merupakan pemain berpengalaman dan termasuk pemain top di ganda putra dan putri.

2. Ihsan Maulana Mustofa

( photo : indosport.com )
Mengahapi unggulan keempat Chou Tien Chen, Ihsan yang juga baru juara Babel Indonesia Masters 2018 takhluk 21-18 21-14. Dari segi rekor pertemuan dan ranking memang lawan lebih diunggulkan. Jika dibandingkan Ihsan sekarang di ranking 35 dunia sementara Chou Tien Chen di jajaran top 5 dunia.

3. Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen

( photo : berlingske.dk )

Ganda asal Denmark yang akhir-akhir ini dalam trek menurun semenjak beberapa turnamen trakhir mampu membuat kejutan dengan tampil sebagai juara di kelas Super 1000 yaitu China Open 2018. Namun sayangnya tren positif itu gagal berlanjut di Korea Open 2018. Kim/Anders langsung angkat koper dibabak pertama setelah dikalahkan ganda Teipei Lee Jhe Huei/Lee Yang 21-12 21-14 dan 21-11. Kegagalan serupa juga dialami rekannya yang menjadi unggulan 3 Duo Mads yang diluar dugaan kalah dua gim langsung dari ganda Thailand.

4. Zheng Siwei/Huang Yaqiong

( photo : bwfworldtour.bwfbadminton.com )
Tak hanya juara di kandang sendiri bahkan di Jepang Open juga. Nampaknya membuat pasangan nomor wahid dunia ini harus istirahat karena padatnya jadwal pertandingan, pasalnya melakoni laga di babak pertama kemarin (25/9) pasangan China ini harus gagal melaju setelah memutuskan mundur pada kedudukan tertinggal 11-5 karena cidera saat melawab ganda Hongkong Chang Tak Ching/Ng Wing Yung.


5. Chang Ko Chi/Chia Pin Lu

( photo : djarumbadminton.com )
Setelah tampil apik di Bangka Belitung dengan kalahkan mantan ganda Juara Dunia, Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol dengan dua gim langsung di final. Sekaligus mematahkan rekor tak terkalahkan dan tak pernah kehilangan satu set pun sejak come back. Namun di Korea Open kali ini berhadapan dengan ganda Malaysia Chooi Kah Ming/Low Juan Shen straight game mereka kalah 21-17 21-16. Bahkan diganda campuran Chang Ko Chi juga harua tumbang ditangan ganda Malaysia lainnya.

sumber : tournamentsoftware.com


Kamis, 27 September 2018

Perubahan Ini, Jadi Kunci Sukses Anthony Ginting Jawara di Victor China Open 2018

Uforia keberhasilan Anthony Sinisuka Ginting meraih juara Victor China Open 2018 yang memiliki level BWF World Tour Super 1000 masih saja menjadi buah bibir dikalangan penikmat bulutangkis. Pasalnya ia juara dengan status pemain non unggulan ditambah dengan menumbangkan para pemain elit dunia yang beberapa bertitle Juara Dunia dan emas Olimpiade. Kejutan ini tak lepas dari kerja keras dan disiplinnya dalam berlatih dan memperbaiki kekurangan yang ada pada permainannya.


Dibawah asuhan pelatih Hendry Saputra, keberhasilan Anthony ini menjawab kritikan yang menilai kurang berhasilnya sektor tunggal putra dibawah bimbingannya. Disisi lain pelatih kepala tunggal putra mengungkapkan dia tak mempunyai rumus khusus menghantarkan Anthony menjadi juara China Open tahun ini. Ia mengatakan kemauan atlet itu sendiri yang menjadi kunci sukses. Untuk Anthony, dia belajar dari pengalaman dia kalah, saya lihat awalnya dari Asian Games seperti dikutip dari bolasport.com dri laman resmi PBSI.

Berbekal dari beberapa kekalahan-kelahan sebelumnya kami diskusi, dan menpelajari video permainannya. Saat China Open kemarin permainannya sudah tepat, tapi tetap masih ada beberapa kesalahan sendiri yang dilakukan. Progressnya pun sudah ada, dia sudah bisa mengatur fokus, bisa atur tempo main dan bisa merancang apa yang dia mau.


Hendry pun selalu memotivasi anak asuhnya bahwa setiap pemain terbaik dunia pun pasti mempunyai kelemahan-kelemahan tertentu tinggal bagaimana memanfaatkan itu saja. Seperti halnya, saat Shi Yuqi ketemu Kento Momota tidak bisa berkembang. Anthony waktu lawan Shi Yuqi di Asian Games, fisiknya tidak menunjang, jadi kalah. Ini yang terus kami pelajari. Sehingga Ia tidak kaget jika Anthony bisa sampai titik ini sekarang.

Hasil ini juga merupakan akumulasi dari usaha anak asuhnya dari tahun-tahun sebelumnya. Misalnya ada 12 kali turnamen setara level super series dalam setahun, masa sih nggak bisa dapat satu? Tapi bicara begini juga harus ada dasarnya, fisiknya bagus, teknik pendukung bagus. Tapi Hendry mempunyai penilaian tersendiri pada Anthony dia punya motivasi lebih bukan cuma mau juara saja, tapi juga menaklukan dirinya sendiri dalam mengatasi polemik yang harus dia hadapi. Misalnya untuk lebih sabar, tidak gampang mati sendiri, kontrol pikiran, fokus dalam teknik pukulannya, dia bisa lewati semua itu.

sumber : bolasport.com



Selasa, 25 September 2018

Perubahan Lee Chong Wei Sejak Mengidap Kanker Hidung

( photo : tribunnews.com )
Kabar buruk menimpa perbulutangkisan Negri Jiran Malaysia, pasalnya pebulutangkis andalannya sekaligus legenda dunia Datok Lee Chong Wei baru-baru ini dikabarkan tengah menjalani pengobatan pasca didiagnosa mengidap kanker hidung. Sampai saat ini pemain berusia 35 tahun tersebut tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Taiwan. Beredarnya kabar ini membuat para pemain dunia pun ikut mendoakan kesembuhannya lewat postingan di media sosialnya.

Pemain dengan julukan Raja Super Series sendiri sudah vakum dari bulutangkis sejak Juli karena sakit. Saat itu, suami dari mantan pebulutangkis Wong Mew Choo disebut mengalami gangguan pernapasan. Akibatnya, pemilik tiga medali perak Olimpiade itu absen dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018 dan Asian Games 2018.

( photo : intisari.grid.id )
Kabar terbaru dari kondisi Chong Wei sendiri mengalami banyak perubahan. Seperti yang disampaikan pelatihnya Hendrawan yang baru-baru ini mengunjungi anak didiknya tersebut. Pelatih asal Indonesia itu mengatakan Chong Wei semakin kurus dan hilang  5kg berat badan. Dia hanya bercakap perkara-perkara penting sahaja seperti dilansir dari stadiumastro.com

Menurut Hendrawan, Lee Chong Wei akan diperbolehkan pulang ke Malaysia jika dalam 2 minggu kedepan perawatan yang dijalani menunjukkan perkembangan positif. Maka dari itu ia berharap dukungan dan doa dari semuanya demi kesembuhan Chong Wei. Namun ia belum bisa memastikan kapan anak asuhnya itu dapat kembali turun kelapangan bulutangkis karena yang terpenting adalah kesembuhannya dulu.

sumber : stadiumastro.com

4 Fakta Tentang Anthony Ginting Juara Victor China Open 2018 Super 1000

(photo : badmintonindonesia.org)
 Gelaran turnamen badminton kelas Victor China Open 2018 BWF World Tour Super 1000 berakhir dengan lima juara dari lima negara yang berbeda. Indonesia sendiri mampu meraih satu gelar dari nomor tunggal putra lewat pemian andalan Anthony Sinisuka Ginting setelah sukses mengkandaskan pemain asal Jepang, Kento Momota dalam pertarungan dua gim yang ketat 23-21 21-19. Ini merupakan gelar keduanya tahun ini selepas juara di Indonesia Master Super 500 awal tahun ini.

Dibalik kisah sukses Anthony Ginting meraih gelar dikelas Super 1000 ini ada 4 fakta unik yang mungkin belum diketahui :

1. Dukungan Suporter China
Pada laga final yang berlangsung minggu siang waktu setempat, Anthony mendapat dukungan penuh dari para penonton yang mayoritas warga Tiongkok yang datang di Xincheng Gymnasium Olympic Sport Center. Dukungan itu berupa teriakan teriakan dengan kata "Anthony Jia You" yang artinya "Anthony Semangat". Penonton lebih memilih mendukung pemain jebolan SGS Bandung ini karena memang sejak awal permainannya memukau para penonton yang hadir. Bahkan mampu menumbangkan jagoan-jagoan mereka seperti Lin Dan dan Chen Long.

(photo : badmintonindonesia.org)
2. Menumbangkan 4 Juara Dunia
Sebelum mantap merengkuh gelar China Open, Ginting harus melewati undian yang berat. Namun ia mampu melewati hadangan 4 pemain bertitle Juara Dunia yaitu Lin Dan (2011,2013), Chen Long (2014,2015), Viktor Axelsen (2017) dan Kento Momota (2018). Anthony pun mengatakan bersyukur bisa melewati undian yang berat, kuncinya ya saya cuma berusaha, nggak terbebani. Waktu draw keluar, saya cuma melihat siapa lawan saya di babak pertama, itu saja. Makanya kalau ditanya, peluang lawan si A si B di perempat final, semifinal, saya tidak tahu, karena saya tidak perhatikan sampai ke sana. Saya fokus pada lawan yang akan saya hadapi besok seperti dilansir dari bolasport.com dari laman resmi PBSI.
(photo : badmintonindonesia.org)

3. Juara Tanpa Status Unggulan

Pada gelaran China Open 2018 ini Ginting tak masuk dalam jajaran pemain unggulan yang biasa peluang untuk juara lebih besar. Memang sejak gelar pertama tahun 2017 di Korea Open, terus berlanjut di dengan raihan gelar kedua di Indonesia Master 2018 dan China Open 2018 ini. Ginting mampu tampil menjadi kampiun mesti berstatus Non Unggulan.

4. Masuk Jajaran Top 10 Ranking BWF World Tour Ranking
Merengkuh gelar juara Anthony berhak atas hadiah sebanyak USD 70.000 atau setara kurang lebih satu milyar rupiah. Disisi lain pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat ini juga berhak atas 12.000 poin tambahan di BWF World Tour Rankingnya dan secara hitung-hitungan ia akan naik 5 tingkat ke ranking 7 dengan koleksi 46.600 poin.

sumber : bwfworldtour.bwfbadminton.com dan badmintonindonesia.org




Selasa, 12 Juni 2018

Zhang Beiwen Raih Donasi 77 Juta Rupiah Untuk Tampil di WBC 2018

Perhelatan Kejuaraan Dunia Bulutangkis memang tak seperti turnamen biasa yang setiap pemain bisa mendaftar, karena hanya yang diundang BWF lah yang bisa mengikuti. Perbedaan lain dengan turnamen reguler, Kejuaraan Dunia juga tidak menyediakan hadiah berupa uang.  Namun tetap prestisius bagi seluruh pebulutangkis karena gelarnya.

Zhang Beiwen saat Juara India Open 2018
Jika para atlet dengan bulutangkis termasuk olahraga populer pastinya dukungan penuh termasuk dana mudah didapatkan, beda halnya dengan yang dialami tunggal putri rangking 12 dunia asal Amerika Serikat Zhang Beiwen. Selain sponsor dari aparel dan kumpulan dana pribadi dari hasil menjuarai turnamen ia tak mendapat dukungan apapun dari negaranya mengingat bulutangkis memang belum sepopuler basket disana.

Maka dari itu untuk mengikuti Kejuaraan Dunia di Nanjing tahun ini Zhang Beiwen kekurangan dana untuk biaya tinggal, tiket pesawat dan latihan. Dalam akun instagram pribadinya @beiwen0712 mengatakan ini merupakan salah satu mimpinya bisa lolos ke Kejuaraan Dunia pertamanya, namun ia membutuhkan sposnsor.

Zhang Beiwen kumpulkan donasi
Bahkan demi mewujudkan impiannya kali ini ia meminta bantuan lewat akun facebooknya dan menggalang dana untuk dirinya sendiri di situs gofundme.com dan di hari keenam ini donasi yang masuk sudah lebih dari targetnya. Dari target 5500 USD donasinya sudah capai 5810 USD dari 98 orang dari situs tersebut, yang jika dirupiahkan sekitar 77 juta rupiah.

Didalam situs donasi itu ia juga menuliskan beberapa pencaipaian gelarnya seperti ia berkarier membela Amerika Serikat mulai 2013 dan Juara US Open 2014. Pada 2017 ia merih rangking tertinggi selama kariernya yaitu 9 dunia serta terbaru ia baru saja menjuarai India Open 2018 BWF World Tour Super 500 ( setara Super Series ). Ia juga menambahkan keinginan terbesar selanjutnya yaitu Olimpiade 2020 musim panas yang kemungkinan ia juga akan kembali membutuhkan donasi lagi.

Sumber : gofundme.com

Richard Mainaky : Ricky/Debby Dampingi Owi/Butet di Asian Games 2018

Perhelatan Asian Games 2018 Jakarta Palembang tinggal kurang lebih 2 bulan lagi. Persiapan para pemain Indonesia pun terus digenjot, beberapa sudah mulai fokus untuk Asian Games seperti Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Bahkan demi memaksimalkan penampilan mereka melepas Kejuaraan Dunia tahun ini karena waktu yang berdekatan.

Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto
Ganda senior peraih Emas Olimpiade Rio de Jainero ini masih menjadi tumpuan utama untuk meraih medali emas dari sektor ganda campuran. Untuk ganda campuran kedua pelatih Richard Mainaky memilih pasangan baru Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto sebaga pendamping di Asian Games kali ini.

Pemilihan ini didasarkan pada kebutuhan, menurut kakak dari Rexy Mainaky ia mengatakan Ricky/Debby memang difokuskan untuk jangka pendek termasuk Asian Games, sementara Praveen/Melati, Ronald/Annisa dan Hafiz/Gloria yang akan turun di Kejuaraan Dunia 2018 diproyeksikan jangka panjang termasuk untuk Olimpiade 2020 Jepang seperti dikutip dari mediaindonesia.com.

Sebelum menghadapai Asian Games 2018 para pemain akan turun pada beberapa turnamen seperti Malaysia Open 2018, Thailand Open 2018, Indonesia Open 2018 dan Singapura Open 2018 selain untuk berburu gelar juga sebagai tolak ukur kematangan permainan dan sejauh mana kesiapan pemain menghadapi event yang lebih besar.

Tai Tzu Ying Selesaikan Pendidikan S2

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang, sama halnya bagi seorang atlet. Banyak atlet yang mengutamakan hal tersebut salah satunya yang terbaru yaitu pemain nomor satu dunia Tai Tzu Ying yang baru saja menyelesaikan kuliah S2 nya di Universitas of Taipei pada 9 Juni 2018.

Tai Tzu Ying dengan seragam wisuda dan toga
Hal ini yang menjadikan permainan dari pemain asal Taiwan ini menjadi sempurna. Selain ditunjang dengan bakat yang luar biasa ditambah kecerdasan yang tentu menambah kepintaran dalam mengolah shuttlecock didalam lapangan. Bahkan hingga kini ia memilikir rekor 10 kali tanpa kekalahan di turnamen reguler ditambah tanpa kekalahan di Uber Cup 2018.

Jika dalam lapangan bulutangkis ia mempunyai daya juang yang tinggi dalam akademisnya pun begitu. Seperti dilansir dari postingan foto instagram.com/badmintalk_com Tai Tzu Ying meraih nilai baik dan mendapat penghargaan atas performanya. Bahkan dikabarkan juga akan melanjutkan pendidikan S3 nya.

Dalam akun pribadi instagramnya @taitzu_ying ia juga memamerkan kelulusan S2 nya dengan foto berbalut baju wisuda dan tak lupa memakai toga.
Ini adalah bukti keseriusan dalam berkarier seorang Tai Tzu Ying dimana dia bisa membagi waktu untuk latihan, turnamen dan pendidikannya. Ini bisa menjadi motivasi tersendiri buat atlet-atlet lain agar bisa lebih sungguh-sungguh lagi dalam menjalani sebagai seorang atlet bulutangkis.

Senin, 11 Juni 2018

5 Ganda Indonesia Menolak, Siti/Fadia Diundang Ke WBC 2018

Salah satu gelar prestisius dalam bulutangkis yaitu menjadi seorang juara dunia. Pada tahun ini kejuaraan Dunia akan dilaksanakan di Nanjing, Tiongkok pada 30 Juli hingga 5 Agustus 2018. Pada perhelatan kali ini BWF kembali merilis nama-nama pebulutngkis tahap 2 yang diundang ke kejuaraan ini.

Logo Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018
Hal dari kabar terbaru beberapa pemain Indonesia menolak undangan dari BWF. Ada 5 pasangan ganda dari Indonesia yang menolak yaitu finalis tahun lalu Muhammad Ahsan/Rian Agung Saputro, Hendra Setiawan/Tan Boon Heong, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan dua ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir serta pasangan yang telah cerai Praveen Jordan/Debby Susanto. Sebagian besar pasangan yang menolak karena memang mereka sudah tidak berpasangan lagi beda halnya Owi/Butet yang lebih memilih fokus ke Asian Games.

Dibalik mundurnya para pemain ada kabar baik yaitu diundangnya 3 wakil merah putih lainnya. Yang pertama pemain yang menduduki rangking 1 BWF World Tour Tommy Sugiarto, lalu ganda putra finalis Australia Terbuka 2018 Wahyu Nayaka/Ade Yusuf dan ganda putri junior Siti Fadhia Silva/Agatha Imanuella.

Jika dilihat dari segi pengalaman dan prestasi tentunya Tommy dan Wahyu/Ade bakal menerima undangan tersebut. Sementara untuk Siti/Agatha yang tahun ini masih berkompetisi di kelas Junior bakal menjadi pertanyaan akankah PBSI menyetujui mereka turun di Kejuaraan Dunia 2018 kelas senior ini.

Siti Fadia Silva Ramadhanti/Agatha Imanuella
Jika dilihat prestasi tahun ini ya belum menggembirakan namun lumayan untuk pasangan junior yang turun dikelas senior. Prestasi terbaik saat menembus semifinal Finladia Terbuka saat itu capai semifinal setelah kalah dari pasangan Malaysia Yea Ching Goh/Yap Cheng Wen 21-14 21-23 21-12. Semantara di kelas junior mereka meraih hasil sebagai finalis di BTY International Junior di Bangkok setelah difinal kalah dari pasangan Malaysia juga Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Teoh 21-13 21-10.

Selebihnya di Indonesia Masters dan Orleans Masters mereka hanya mampu sampai babak kedua. Dan di Thailand Open sampai 8 besar. Semoga saja PBSI menerima undangan untuk mereka, karena bisa menambah pengalaman juga mengukur kemampuan, selain itu juga agar tidak ketinggalan dengan pasangan muda Korea yang seangkatan dengan mereka namun sudah mampu berbicara banyak di kancah senior yaitu Baek Ha Na dan Lee Yu Rim.

Sumber : tournamentsoftware.com

Minggu, 10 Juni 2018

PBSI Didenda BWF 69 Juta Karena Tak Kirim Angga/Ricky

Persatuan bulutangkis seluruh Indonesia (PBSI) mempunyai alasan tersendiri dengan kembali memasangkan pasangan ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi. Mantan pasangan top 10 dunia ini memang dipecah setelah gagal menunjukkan prestasi yang maksimal dan kurang konsisten. Bahkan Ricky Karanda sekarang berpindah ke sektor ganda campuran bersama Debby Susanto.

Angga Pratama & Ricky Karanda Suwardi
Alasan kembalinya berpasangan yaitu karena peraturan terbaru dari BWF pemain atau pasangan tahun lalu berada di 10 besar dunia harus mengikuti turnamen BWF World Tour Super 750 keatas selama satu tahun. Kalaupun pasangan itu tak diikutkan akan dikenakan denda yang cukup besar yaitu 5000 USD atau sekitar 69 juta rupiah. Maka dari itu Angga/Ricky akan kembali bertanding pada Malaysia Open 2018 dan Indonesia Open 2018.

Bahkan pelatih ganda putra Herry IP mengatakan, Jadi mereka selama setahun mereka harus selalu ikut. Kita juga sudah kena denda 5000 USD waktu All England karena mereka nggak ikut seperti dikutip jawapos.com dari laman resmi PBSI.

Bahkan pelatih kepala ganda putra itu baru tau aturan ini setelah PBSI terkena denda. Jadi dengan terpaksa mereka akan diikutkan dalam turnamen selama setahun ini. Padahal jika dilihat Angga Pratama sudah kembali dipasangkan dengan mantan pasangannya dulu Rian Agung Saputro.


Sabtu, 09 Juni 2018

Saina Nehwal dan Sindhu Pusarla Venkata Perang Dingin

Dua Atlet bulutangkis asal India yang merupakan jajaran pemain top dunia saat ini Sindhu Pusarla Venkata dan Saina Nehwal terlibat perang dingin. Pasalnya menurut kabar terbaru kedua pemain yang sama-sama atlet pelatnas India tersebut memutuskan untuk menjalani latihan ditempat yang berbeda.

Saina & Sindhu
Hal itu sungguh mempertegas persaingan dan ketidak akuran keduanya secara diam-diam. Pindahnya tempat berlatih yaitu merupakan kemauan dari Sindhu Pusarla karena strateginya tak ingin terbaca oleh sang rekan Saina Nehwal. Memang jika dilihat dari rekor pertemuan terakhir dalam 2 ajang bergengsi Saina lah yang berhasil jadi pemenangnya.

Seperti yang dikatakan ayah dari Shindu yaitu Ramana soal kepindahan latihan putrinya, Sindhu memang sudah tidak nyaman, karena bagaimanapun Saina merupakan saingan di lapangan. Dia perlu menyimpan rapat pola latihan dan strategi dilapangan dikutip jawapos.com dari sportstarlive.com

Dua Kekalahan dari Saina sangat membekas bagi Sindhu karena itu ajang yang penting dan terlebih lagi ia merupakan pebulutangkis terbaik india saat ini. Kekalahan menyakitkan pertama saat di final Kejuaraan Nasional India 2017 dengan pertandingan alot 21-17 27-25. Sedangkan pertemuan selanjutnya Saina kembali menggilas pada kejuaraan 4 tahun sekali Commonwealth Games 2018 di Autralia dan Saina juga menang 21-18 23-21.



Jumat, 08 Juni 2018

Jumpa Momota di Malaysia, Ini Beberapa Keunggulan Ginting

Selepas berakhirnya turnamen Thomas & Uber Cup 2018 di Bangkok, Thailand. Jadwal turnamen bulutangkis dunia berhenti sejenak dan akan kembali turun ke gelanggang para pemain Indonesia di ajang Celcom Axiata Malaysia Open 2018 yang bertajuk BWF World Tour Super 750 yang akan berlansung pada 26 Juli sampai 1 Juli mendatang di Kuala Lumpur.

Kento Momota vs Anthony Ginting pada BCA Indonesia Open 2015 ( photo : djarumbadminton.com)
Turnamen yang berhadiah total USD 700.000 ini nomor tunggal putra akan diwakili Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie dan pemain non pelatnas Tommy Sugiarto. Dilihat dari draw yang sudah keluar Jonatan dan Tommy akan ditantang pemain dari India Pranoy H.S dan Sameer Verma. Sementara Anthony Ginting akan berhadapan dengan mantan nomor 2 dunia Kento Momota.

Melihat lawan Momota, Anthony harus cukup waspada pasalnya sejak kembali dari sanksi BWF dengan larangan bermain selama 2 tahun trek menanjak dialami Kento Momota. Bahkan sudah mengantongi gelar Vietnam IC dan Badminton Asia Championship 2018 yang mendongkrak rangking nya manjadi satu strip diatas Ginting di rangking 11 dunia.

Namun Ginting tetap optimis bisa menang pasalnya pemain rangking 12 dunia ini unggula dalam beberapa hal atas Momota. Seperti tahun ini,  jika Momota baru meraih gelar di kelas International Challenge, pemain jebolan SGS Bandung ini sudah meraih gelar dikelas yang jauh lebih tinggi yaitu Indonesia Masters 2018 yang masuk kategori BWF World Tour Super 500.

Anthony Sinisuka Ginting ( photo : google.com )
Hal itu juga membuat Ginting juga lebih unggul dalam rangking World Tour yang menempatkan dia di rangking 9. Sementara Momota di rangking 59 dengan 7700 poin yang masih dibawah para pemain Indonesia lainnya seperti Jonatan, Tommy, Ihsan, Sony dan Panji Maulana. Momota meraih 7700 poin dari 2 kali capai perempatfinal di turnamen German Open dan Swiss Open 2018.

Keunggulan Ginting atas Momota yang terakhir yaitu dari head to head terakhir. Meski dari pertemuan imbang 1-1, Ginting unggul di perjumpaan terakhir pada Hongkong Open 2015 kala itu ia menang dua gim langsung 21-7 21-15 padahal saat itu Momota diunggulan di tempat ke 4. Sementara kekalahan Ginting terjadi pada Indonesia Open 2015 dengan 3 gim 13-21 21-16 21-15 yang saat itu juga Momota keluar sebagai juara.

Rabu, 23 Mei 2018

TVRI Siarkan Thomas Uber Cup 2018

Logo Thomas Uber Cup 2018
Perhelatan Thomas Uber Cup adalah ajang bergengsi yang sangan ditunggu-tunggu para pecinta bulutangkis. Setelah tahun lalu kita sudah dimanjakan dengan adanya tayangan full dari kelas tertinggi Super Series yang bisa dinikmati secara gratis di Kompas TV. Namun untuk tahun ini dengan adanya kebijakan baru dari induk organisasi bulutangkis dunia ( BWF ) membuat tv lokal Indonesia tak mampu kembali menyiarkan untuk masyarakat seluruh tanah air.

Setelah dari kemarin- kemarin para peci ta bulutangkis tanah air terus mencari dan menanyakan ada tidaknya siaran Thomas Uber Cup 2018. Para penonton sudah haus melihat perjuangan para atlet Indonesia yang berjuang merebut piala bergengsi di beregu putra dan putri. Kabar gembira disampaikan mantan pebulutangkis sekaligus komentator bulutangkis Yuni Kartika mengatakan TVRI akan menayangkan siaran langsung Thomas Uber Cup mulai tanggal 22 Mei 2018 seperti dikutip dari akun twiter pribadinya @YuniKartika73

Tweet Yuni Kartika
Dalam tweetnya Yuni Kartika juga men tag beberapa akun pecinta bulutangkis agar berita ini menyebar dan mengobati penantian para penikmat olahraga tepok bulu ini. Ia juga menuliskan jadwal pertandingan siaran TVRI pada 22 Mei 2018 pukul 19.00 WIB antara Tim Thomas Indonesia lawan Thailand dan pada tanggal 23 Mei 2018 pukul 09.00 WIB antara Uber Cup Indonesia melawan Tiongkok dan pukul 14.00 WIB Tim Thomas Indonesia melawan Korea Selatan.

Kejutan Hari Pertama Thomas Uber Cup 2018

1. Thomas Cup Perancis kalahkan India 4-1

Sai Praneeth
Tim India yang dilihat dari skuad yang diikutkan di Thomas Cup kali ini memang bukan semua pemain terbaik mereka. Karena India tak turunkan tunggal putra utama mereka Srikanth Kidambi dan ganda putra andalan Satwiksairaj Ranireddy/Chirrag Shetty. Sai Praneeth berhasil membuat keunggulan terlebih dahulu setelah kalahkan tunggal pertama Perancis Brice Laverdes 21-7 21-18.

Setelah itu 3 partai berikutnya Perancis mencatatkan poin sehingga memastikan kemenangan. Dipartai kelima India yang di wakili Lakhsya Sen berusaha menipiskan kekalahan unggul digim pertama 22-20, diset kedua unggul jauh 19-10 dari Toma Popov namun setelah itu 11 poin beruntun diraih pemain Perancis itu untuk memaksa rubber game dan membalikkan menjadi kemenangan, sehingga Prancis unggul telak 4-1.

2. Uber Cup India Kalah 1-4 dari Kanada

Li Michelle
Kekalahan yang sama juga di alami tim putri India, hanya membawa Saina Nehwal sebagai pemain andalan, Saina yang turun di partai pembuka harus kalah dari Li Michelle 21-15 16-21 16-21. Satu - satunya kemenangan India diraih dari ganda putri Jakkampudi Meghana/Poorvisha S Ram yang menang 21-19 21-15 dari Michelle Tong/Josephine Wu. Ini menjadikan pencapaian yang luar biasa bagi Juara Pan Amerika ini menghadapi laga selanjutnya melawan Jepang.

3. Tuan Rumah Thailand Kalah 2-3 dari Korea

Kang Min Hyuk/Kim Won Hoo
Meski kalah tapi Thailand patut diwaspadai, sama-sama berbekal separuh pemain muda Thailand harus tertinggal dulu lewat kekalahan Suppanyu Avihingsanon yang kalah dari Son Wan Hoo 21-19 12-21 16-21.  Korea memperlebar keunggulan lewat Cheung Eui Seok/Kim Dokyung kemudian ditipiskan Thailand lewat Kantaphon Wangcharoen. Dipartai keempat ganda junior yang usianya belum genap 18 tahun Korea Kang Min Hyuk/Kim Won Hoo dengan kalahkan Dechapol/Kedren 18-21 21-19 21-17. Pannawit Thoungnam akhirnya menipiskan kekalahan menjadi 3-2 setelah kalahkan Ha Young Woong.

Sumber : tournamentsoftware.com



Senin, 21 Mei 2018

Pemain Malaysia Ini Turunkan 10 Kilogram Demi Thomas Cup 2018

Perhelatan Thomas Uber Cup memang ajang yang sangat bergengsi untuk setiap atlet bulutangkis. Menjadi salah satu pemain yang turut serta dalam kejuaraan ini merupakan keinginan seluruh pemain dan bisa menjadi tolak ukur kemampuan mereka. Karena pasti pemain terbaiklah yang bakal dipilih mewakili negaranya. Terlebih lagi hanya 10 atlet putra yang bakal mewakili di dalam satu tim Thomas suatu negara.

Teo Ee Yi
Demi menunjang performa dan prestasi berbagai hal harus dikorbankan untuk menjadi atlet berprestasi. Salah satunya pemain Malaysi Teo Ee Yi yang terpilih dalam 10 pemain skuad Thomas Cup 2018. Bermain dinomor ganda putra ia menduduki rangking 33 dunia bersama Ong Yew Sin, namun pada Thomas Cup kali ini hanya dirinya yang masuk skuad, pasangannya tidak terpilih.

Melihat hal ini Teo Ee Yi tak menyianyiakan kesempatan membela negaranya tersebut. Bahkan demi menunjang permainannya ia rela diet 3 bulan sebelumnya  dan hasilnya ia turun hingga sepuluh kilo. Pemain berusia 25 tahun ini juga mengatakan dia harus meninggalkan kegemarannya menyantap nasi lemak dan makanan cepat saji yang menjadi favoritnya dikutip dari stadiumastro.com

Dengan turun berat badannya yang cukup banyak itu sangat bermanfaat sehingga pergerakannya makim lincah dan lebih fokus dalam pertandingan. Tim Thomas Malaysia akan baru bertanding besok (21/5) pagi melawan tim Rusia pukul 09.00 waktu setempat.

Tempat Latihan Thomas & Uber Cup Dikeluhkan Para Pemain Dunia

Thomas Uber Cup 2018 merupakan turnamen besar, ini merupakan kali pertama Thailand menjadi tuan rumah yang sekaligus menjadi negara ke 7 yang bisa menyelenggarakan Kejuaraan ini. Stadium Impact Arena dijadikan tempat berlangsungnya perebutan piala beregu putra dan putri paling begengsi ini. Semantara itu tempat latihan dan pemanasan para atlet penyelanggara menyediakan Hipo Stadium.

Negara yang berada di Asia Tenggara sedang dalam musim kemarau. Musim yang panas ini menuai keluhan dari para pemain dunia yang berlaga di Thomas Uber Cup 2018, pasalnya Hipo Stadium yang dipakai latihan terasa sangat panas hingga suhu 32 sampai 34 derajat celcius. Hal itu terlihat dari beberapa postingan instagram para pebulutangkis dunia seperti pemain nomor satu tunggal putra Viktor Axelsen, ganda putra China Liu Yuchen dan pemain muda Malaysia Lee Zii Jia.

Jan O Jorgensen dan Viktor Axelsen
Dalam postingan terbarunya Viktor Axelsen mempostingkan foto dirinya bersama Jan O Jorgensen dengan muka kelelahan ditambah kepanasan dengan tulisan 32 derajat celcius dengan emotikon api dan caption " we are not used to this " dikutip dari akun instagram pribadinya @viktoraxelsen

IG story dari Lee Zi Jia

  • Semantara Liu Yuchen menuliskan "so hot " dengan emotikon lelah, semantara Lee Zi Jia menulis Sauna dengan 34 derajat celcius. Bahkan pemain Indonesia Mohammad Ahsan terpaksa membatalkan puasa karena panasnya Hipo Stadium. Menurut CNN indonesia tempat latihan tersebut sirkulasi udaranya kurang baik sehingga pengab dan pendingin ruangan yang tersedia kurang memadai.


Minggu, 20 Mei 2018

Alasan Dibalik Gagalnya TV Lokal Siarkan Thomas Uber Cup 2018

Logo Thomas Uber Cup 2018 di Bangkok Thailand
Kejuaraan beregu putra dan putri paling bergengsi didunia Thomas Uber Cup 2018 memang salah satu ajang yang paling ditunggu - tunggu tak hanya untuk atlet namun juga untuk para pecinta bulutangkis tentunya. Namun sayangnya kejuaraan yang tahun ini dilangsungkan di Bangkok, Thailand para pecinta bulutangkis tanah air harus gigit jari untuk dapat menyaksikan perjuangan para pahlawan Indonesia berjuang merebut piala Thomas Uber Cup di layar kaca.

Memang dibawah kepemimpinan presiden BWF yang baru Paul Erik Hoyer banyak perubahan yang dilakukan demi kemajuan olahraga bulutangkis menjadi olahraga populer. Selain sponsor dan perubahan format turnamen juga soal hak siar penayangan yang membuat tv lokal Indonesia tak mampu menyiarkan karena banyak persyaratan baru dan mahalnya hak siar. Bahkan Menpora Imam Nahrawi mengatakan masalah mahalnya hak siar menjadi kesulitan, pihak sponsor sudah berusaha membantu Kompas Tv dalam hal pembiayaan namun ia tidak tahu perkembangan terakhir. Semantara dari konteks APBN belum bisa mensuport atau mengalokasikan untuk hal penyiaran bulutangkis di tv tanah air dikutip akun instagram @badmintalk_com dari youtube resmi Menpora Imam Nahrawi.

Untuk saat ini pecinta bulutangkis masih bisa menyaksikan perjuangan atlet Indonesia di Thomas Uber Cup lewat tv berbayar atau streaming channel youtube badmintonworldtv dengan vpn, atau channel SmashNation7 atau badvidliv.com. Bisa juga liveskor di tournamentsoftware.com.

Sabtu, 19 Mei 2018

3 Negara Ini Tak Bawa Pemain Top nya di Thomas Uber Cup 2018 di Bangkok

1. Korea

Chang Ye Na/Lee So Hee

Korea yang merupakan salah satu negara kuat bulutangkis memang patut diwaspadai pada ajang-ajang beregu seperti Thomas Uber Cup. Pasalnya meskipun tanpa pemain dengan banyak gelar mereka mampu tampil mengerikan seperti saat meraih piala Uber Cup 2010 dan Piala Sudirman 2017. Tahun ini pebulutangkisan Korea belum terlalu kuat dari Kejuaraan BWF World Tour, Korea baru mengoleksi 1 gelar lewat pasangan baru Seo Sung Jae/Chae Yu Jung di Australia Open 2018 setelah kalahkan Chan Peng Soon/Liu Ying Goh 21-12, 23-21 di partai puncak. Lebih mengejutkan lagi tim Uber Korea kali ini tak membawa pemain ganda putri terbaik mereka yaitu Lee Soo Hee, Chang Ye Na dan Jung Kyung En. Mereka digantikan pasangan juara Dunia Junior Ha Na Baek dan Lee Yu Rim. Tim Thomas juga demikian Lee Dong Keun yang digantikan pemain muda Kwang Hee Hoo.

2. Denmark

Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl
Menjadi Juara bertahan Thomas Cup, Denmark masih menjadi favorit juara tahun ini. Pasalnya skuad yang dibawa ke Bangkok kali ini tak jauh beda dengan dua tahun lalu, hanya saja ganda top mereka Carsten Mogensen tak bisa memperkuat negaranya karena harus mnjalani operasi aunerysm otak yang ia derita sudah sejak 2 tahun lalu, posisinya digantikan Anders Skaarup Rasmussen. Di tim Uber kekuatan utama mereka Christinna Pedersen dan Kamilla Rytter Juhl harus absen dikarenakan, keluarga terdekat dari Christinna Pedersen sedang sakit dan posisinya digantikan pemain muda mereka Alexandra Boje yang tahun lalu tampil di Kejuaran Dunia Junior di Jogjakarta dalam dua nomor ganda putri dan campuran.


3. India
Sindhu Pusarla Venkata dan Srikanth Kidambi

Tim Uber India yang di dua tahun sebelumnya mampu sampai semifinal sehingga berhak atas medali perunggu, dalam perhelatan Thomas Uber Cup 2018 kali ini tak tampil full team. Bahkan hal serupa juga terjadi di tim Thomas yang mereka kirimkan ke Bangkok. Pemain tunggal putra peringkat 5 dunia Srikanth Kidambi dan tunggal putri peringkat 4 dunia Sindhu Pusarla Venkata tak masuk skuad. Tak hanya itu ganda putra dan putri nomor satu India Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy dan Ashwini Ponnappa/Sikky Reddy juga tak ikut dalam skuad mereka. Padahal negara ini cukup punya kans untuk sampai babak-babak akhir. Seperti saat Piala Sudirman Cup tahun lalu saat fase grup menggilas Indonesia dengan 4-1. Salah satu poin diraih dari ganda putri saat Ashwini dan Sikky Redy kalahkan Della Destiara Haris/Rosyita Eka SARI putri dengan 2 gim langsung 21-12 dan 21-19.
Sumber : tournamentsoftware.com