MENU

Rabu, 12 Juni 2019

Meski Tampil Buruk di Australia, Fitriani Naik Ranking 9 World Tour

Sektor tunggal putri masih menjadi sorotan karena masih jauh tertinggal dari sektor lainnya di Indonesia. Salah satu pemain andalan Indonesia Fitriani yang diawal tahun tampil apik dengan juara di Thailand Masters juga tak kunjung balik ke performa terbaiknya. Malah di kejuaraan Australia Open 2019 pekan lalu Fitri dan tunggal putri Indonesia lainnya semuanya rontok dibabak pertama.

Fitriani ( gettyimages.com )
Dilansir dari bwfbadminton.com (11/6/2019) meski begitu dalam perburuan tiket ke World Tour Finals 2019 di Guangzhou, Fitri masih menjadi pemain terbaik Indonesia. Malah dalam rangking yang baru dirilis selasa kemarin (11/6) pebulutangkis jebolan PB.Exist ini naik satu peringkat menjadi ranking 9 dengan 32.000 poin menggeser He Bingjiao dari China.

Fitriani bisa naik ke ranking 9 Wolrd Tour karena mendapat tambahan 1.670 poin meski hanya sampai babak pertama Australia Open usai kalah dari pemain China Zhang Yiman 15-21 22-24. Ia mampu menggeser posisi He Bingjao karena pemain kidal China ini tak mendapat tambahan poin karena absen di Australia Open.

Fitriani ( gettyimages.com )
Sementara rekan sepelatnas Fitriani, Gregoria Mariska Tunjung berada di ranking 28 World Tour dan Ruselli Hartawan berada diranking 26 World Tour. Selanjutanya ketiganya bakal berburu poin untuk tampil di World Tour Finals sekaligus Olimpiade pada Juli mendatang pada ajang Indonesia Open 2019 di Istora.

Daftar Ranking World Tour 10 Besar per 11 Juni 2019 Tunggal Putri

1. Ratchanok Intanon ( Thailand )
2. Nozomi Okuhara ( Jepang )
3. Akane Yamaguchi ( Jepang )
4. Chen Yufei ( China )
5. Tai Tzu Ying ( Chinese Teipei )
6. Busanan Ongbamrungpan ( Thailand )
7. Sung Ji Hyun ( Korea Selatan )
8. Li Xuerui ( China )
9. Fitriani ( Indonesia )
10. He Bingjiao ( China )

sumber : bwfbadminton.com

Usai Juara, Jojo Resmi Ranking 2 World Tour Geser Kento Momota

Kesuksesan Jonatan Christie menjadi juara turnamen Australia Open 2019 berdampak besar pada ranking dunia terbaru dan rangking Road to World Tour Finals. Pebulutangkis jebolan PB. Tangkas ini sukses naik satu tangga di rangking terbarunya.

Jonatan Christie ( bolasport.com )
Dilansir dari bwfbadminton.com (11/6/2019) Jonatan dalam rangking dunia terbaru yang dirilis Badminton World Federation (BWF) naik satu peringkat menjadi ranking 7 dunia yang menjadikannya sebagai tunggal putra terbaik Indonesia saat ini menggeser Anthony Sinisuka Ginting dengan total 66.188 poin. Ini juga merupakan ranking tertinggi Jojo di dalam karir bulutangkis profesionalnya.

Jonatan Christie kalahkan Kento Momota di Malaysia Open 2019 ( instazu.com )
Sementara dilansir dari bwfworldtour.bwfbadminton.com (11/6/2019) Dalam rangking road to World Tour Finals Jojo sukses menjadi ranking 2 mengkudeta pebulutangkis tunggal putra terbaik saat ini Kento Momota. Dengan tambahan 7.000 poin berkat juara di Australia Open 2019 atlet berusia 21 tahun ini mengoleksi total 44.310 poin mengungguli Kento Momota yang masih mengoleksi 42.540 poin di ranking 3.

Perlu diketahui rangking dunia BWF berbeda dengan ranking Road to World Tour Finals, perbedaannya bila rangking dunia BWF dihitung dari seluruh turnamen bulutangkis yang masuk dalam kalender BWF. Sedang untuk ranking Road to World Tour Finals adalah rangking untuk menentukan 8 pemain yang tampil pada World Tour Finals yang berlangsung pada akhir tahun dan poin hanya diperoleh dari kejuaraan berlevel World Tour Super 300 hingga 1000.

sumber : bwfbadminton.com

Selasa, 11 Juni 2019

Lama Tak Muncul, Ihsan Maulana Bikin Geger Dengan Postingan Instagramnya

Pebulutangkis tunggal putra pelatnas Cipayung jebolan dari PB. Djarum yakni Ihsan Maulana Mustofa memang sudah lama tak terdengar lagi gaungnya. Pebulutangkis yang beberapa tahun lalu menjadi tunggal putra terbaik pelatnas usai beberapa kali didera cedera membuat karirnya menurun. Dan malah sekarang ia tertinggal jauh dari rekannya Anthony Ginting dan Jonatan Christie.

Ihsan Maulana Mustofa ( jawapos.com )
Pamor Ihsan redup sejak ia menderita cedera pada tahun 2015.Padahal ditahun sebelumnya ia yang menjadi skuad Thomas Cup 2014 tampil cukup menjajikan dan digadang-gadang bakal menjadi salah satu bintang dunia. Hingga saat ini memang performa Ihsan tak kunjung membaik dari 4 turnamen yang diikuti hanya sekali sampai babak 16 besar dab selebihnya hanya penghias draw semata. Bahkan di turnamen Australia Open 2019, ia memutuskan mundur setelah sebelumnya namanya sempat terdaftar di sektor tunggal putra.

Postingan Instagram Ihsan Maulana Mustofa ( instagram.com/ihsan_maulanamustofaa )
Dilansir dari indosport.com (11/6/2019) Ihsan memposting postingan yang cukup menggegerkan jagad dunia maya dengan postingan yang cukup aneh dan bikin penasaran. Dalam akun instagram pribadinya ia memposting 2 foto yang tak berselang lama waktunya. Difoto pertama ia menuliskan caption "Rindu!" dengan memasang foto kala ia bertanding di Istora. Bisa jadi Ihsan memang sudah rindu tampil bertanding lagi karena memang tahun ini ia jarang diturunkan sekaligus rindu tampil di Istora karena Indonesia Open sebentar lagi dan ia juga tidak didaftarkan.

Postingan Instagram Ihsan Maulana Mustofa ( instagram.com/ihsan_maulanamustofaa )
Dalam foto keduanya ia beri caption "Nemu di mbah GOOGLE! Eh ada gue yak" tulisnya. Sungguh bikin penasaran apa maksud postingan yang satu ini, padahal jelas-jelas ia merupakan atlet terkenal yang sewajarnya bila banyak fotonya di dunia maya atau ia hanya sekedar iseng saja.

Namun begitu banyak para pecinta bulutangkis yang memang rindu dengan penampilan Ihsan Maulana dilapangan bulutangkis bahkan pada kolom komentar postingan tersebut banyak dukungan dan doa agar Ihsan mampu ke top performanya lagi. Dan perlu diketahui meski tak terdaftar di turnamen Indonesia Open, Ihsan bakal turun pada ajang Rusia Open 2019 yang penyelenggaraanya bersamaan dengan Indonesia Open.

sumber : indosport.com



Sukses Juara Beruntun Jonatan Christie Raup 320 Juta Rupiah

Pebulutangkis tunggal putra andalan Indonesia Jonatan Christie kembali menjadi buah bibir dikalangan pecinta bulutangkis dunia usai dalam dua turnamen individu secara beruntun mampu keluar sebagai juara. Pada bulan Mei mampu tampil sebagai juara New Zaeland Open 2019 dan yang terbaru pada Australia Open 2019 pekan lalu.

Jonatan Christie latihan di Pelatnas Cipayung ( photo : instagram.com/jonatanchristieoffical )
Dilansir dari tournamentsoftware.com (10/6/2019) Jojo sendiri berhasil menjadi juara pada ajang Australia Open 2019 usai dipartai puncak mampu mengkandaskan kopratiotnya Anthony Sinisuka Ginting. Dalam langkahnya meraih gelar internasional keduanya dikelas senior ini Jojo harus berjuang keras sempat unggul di gim pertama 21-17. Ginting mampu bangkit di gim kedua dengan keunggulan 13-21, bahkan di awal gim ketiga Jojo sering tertinggal, tapi dengan ketenangannya ia mampu membalikkan keadaan dan menang di gim penentu 21-14.

Tentunya selain gelar sebagai kebanggaan bagi pemain jebolan PB Tangkas tersebut, dari 2 kali juara itu ia juga meraih hadiah uang yang sangat besar. Sama-sama berlevel BWF World Tour Super 300, Jojo mendapat hadiah uang sebesar 11.250 dollar Amerika Serikat untuk sekali juara. Jadi 2 kali juara total Jojo meraup 22.500 dollar US yang jika dirupiahkan sebesar kurang lebih 320 juta rupiah seperti dilansir dari jurnalbulutangkis.com.

Jonatan Christie menerima penghargaan ( photo : instagram.com/jonatanchristieoffical )
Disisi lain Anthony Sinisuka Ginting yang menjadi runner up berhak atas hadian sebesar 5700 US Dollar atau sekitar 79 juta rupiah.Selanjutnya kedua tunggal putra Indonesia ini diharapkan terus mampu konsisten meraih hasil maksimal karena mereka selanjutkan akan turun pada ajang yang lebih besar yang diselenggarakan di Indonesia yakni Indonesia Open 2019 pada Juli mendatang.

sumber : tournamentsoftware,com dan jurnalbulutangkis.com

Azerbaijan Open 2019 : Pebulutangkis Eropa Borong 4 Gelar Sekaligus

Bila pada hari minggu kemarin (9/6) para pebulutangkis top dunia berebut gelar pada gelaran Australia Open 2019 dimana seluruh gelarnya di rengkuh para pebulutangkis dari benua Asia. Di saat yang bersamaan diselenggarakan kejuaraan Azerbaijan Open 2019 yang berstatus International Challenge dimanfaatkan beberapa pemain muda dan pemain top Eropa untuk berburu poin menuju Olimpiade 2020. Pada kejuaraan ini pula para pemain Eropa sukses memborong 4 gelar sekaligus.

Podium Tunggal Putri Azerbaijan Open 2019 Phittayaporn Chaiwan ( instagram.com/jiwwchaiwan)
Dilansir dari tournamentsoftware.com (11/6/2019) 5 gelar yang diperebutkan terbagi rata diraih oleh 5 negara berbeda yakni Perancis, Denmark, Jerman, Inggris dan satu gelar diraih pemain Asia yakni pada sektor tunggal putri lewat Phittayaporn Chiawan asal Thailand. Pada partai final pemain berusia 18 tahun tersebut menang dua gim langsung dari pebulutangkis Belgia Lianne Tan dengan skor 21-15 dan 21-16.

Sementara itu disektor tunggal putra pebulutangkis Denmark Rasmus Gemke yang merupakan unggulan pertama menang mudah 21-13 21-12 dari pemain Swedia Felix Burestedt. Gemke menjadi satu-satunya unggulan 1 dibabak final yang sukses meraih juara karena di 3 sektor ganda, unggulan pertama semuanya harus puas menjadi runner up.

Podium Ganda Putri Azerbaijan Open 2019 Lauren Smith/Chloe Birch dan Ekaterina Bolotova/Alina Davletova ( instagram.com/lozzaz123 )
Di nomor ganda campuran, pasangan Perancis Thom Gicquel/Delphine Delrue berhasil memupus harapan Mark Lamfuss/Isabel Hertrrich yang di gim pertama menang 21-9, di gim kedua Thom/Delrue mampu menikung diakhir-akhir dengan skor tipis 21-23 dan memastikan gelar usai di gim penentu menang dengan 15-21. Diganda putri unggulan 1 Ekaterina Bolotova/Alina Davletova juga harus gigit jari usai kalah dari pasangan Inggris Chloe Birch/Lauren Smith 18-21 12-21.

Podium Ganda Putra Azerbaijan Open 2019 Mark Lamsfuss/Marvin Seidel dan Marcus Ellis/Chris Langridge (instagram.com/marklamsfuss)
Keberasilan ganda putri Inggris gagal dilengkapi sektor ganda putra dimana pasangan peraih perunggu Olimpiade Chris Langride/Marcus Ellis takluk ditangan ganda Jerman Mark Lamfuss/Marvin Seidel 17-21 21-23. Perlu diketahui di kejuaraan ini Indonesia tak menurunkan wakilnya.

Hasil Final Azerbaijan Open 2019

MS : Rasmus Gemke (1/Denmark)  vs Felix Burestedt (Swedia) 21-13 21-12

WS : Phittayaporn Chaiwan (Thailand) vs Lianne Tan (Belgia) 21-15 21-16

MD : Mark Lamfuss/Marvin Seidel (2/Jerman) vs Chris Langride/Marcus Ellis (1/Inggris) 21-17 23-21

WD : Chloe Birch/Lauren Smith (3/Inggris) vs Ekaterina Bolotova/Alina Davletova (1/Rusia) 21-18 21-11

XD : Thom Gicquel/Delphine Delrue (4/Perancis) vs Mark Lamfuss/Isabel Hertrrich (1/Jerman) 9-21 23-21 21-15

sumber : tournamentsoftware.com


Australia Open 2019 : Nozomi Alami Kejadian Miris Persis Dengan Minions, Apa Itu ?

Penampilan anti klimak ditunjukkan pebulutangkis tunggal putri Jepang Nozomi Okuhara pada laga final kejuaraan Australia Open 2019 kemarin (9/6). Pemain yang merupakan juara dunia pada tahun 2017 ini dibuat tak berdaya oleh pemain muda China ranking 2 dunia Chen Yufei. Kekalahan ini menjadi kekalahan beruntun usai diperjumpaan sebelumnya pada All England ia juga kalah.

Nozomi Okuhara ( photo : instagram.com/mizunobadmintonasia )
Dilansir dari tournamentsoftware.com (10/6) Nozomi harus merasakan kekalahan telak dari Yufei pada final tersebut, jika di gim pertama Nozomi masih memberikan perlawan dan kalah dengan skor masih wajar 15-21. Namun pada gim kedua seolah buntu mencari titik lemah dari Yufei pada interval Nozomi tertinggal 2-11 dan hanya menambah 1 poin pasca interval dan kalah telak 3-21.

Hal ini mengingatkan hal yang sama persis dengan kekalahan The Minions pada laga final Kejuaraan Badminton Asia 2019 dimana pasangan nomor satu dunia itu juga tak berdaya di set kedua dengan skor sama persis 21-3 dari ganda Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. Kala itu tak jauh beda dengan kejadian Nozomi, Kevin/Markus buntu mencari titik lemah dari lawan yang malah berujung pada kesalahan-kesalahan sendiri.

Podium Tunggal Putri Australia Open 2019 Chen Yufei dan Nozomi Okuhara ( photo : badmintonphoto.com )
Selain kembali gagal meraih gelar untuk kali pertama tahun ini setelah sebelumnya juga gagal di final Singapore Open 2019 usai dikalahkan Tai Tzu Ying di final, Nozomi Okuhara juga dipastikan gagal mengkudeta Chen Yufei dari ranking 2 dunia. Selanjutnya keduanya baru akan turun kembali pada ajang Indonesia Open dan Japan Open pada Juli mendatang.

sumber : tournamentsoftware.com



Senin, 10 Juni 2019

Australia Open 2019 : Tinggal 2 Ganda Ini Yang Jadi PR Berat Praveen/Melati, Siapa Mereka ?

Performa menanjak terus ditunjukkan ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviati dimana keduanya kembali berhasil naik podium pada ajang Australia Open 2019 meski hanya sebagai runner up. Keduanya harus kembali gagal merengkuh gelar juara usai kembali kalah difinal dari pasangan China Wang Yilyu/Huang Dongping dengan skor yang cukup mencolok 21-15 dan 21-8. Hal ini mengingatkan pada laga final India Open 2019 dimana Praveen/Melati juga kalah.

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti ( photo : twitter.com/bulutangkisRI )
Namun memang asisten pelatih ganda campuran PBSI Nova Widianto mengakui bahwa sektor binaannya masih harus bekerja ekstra keras demi bisa mengimbangi performa ganda campuran China tersebut. Karena jika ditilik dari head to head, anak didiknya yang baru dipasangkan sejak tahun lalu sudah mengantongi total 5 kekalahan tanpa sekalipun kemenangan dari Yilyu/Dongping yang merupakan ganda nomor 2 dunia,

Nova juga mengatakan selain Yilyu dan Dongping, pasangan nomor satu dunia Zheng Siwei/Huang Yaqiong juga masih menjadi momok bagi semua ganda campuran anak didiknya. Memang dengan selain dua ganda ini Praveen/Melati sudah mampu mengatasi, namun jika dengan 2 ganda China ini merupakan PR besar bagi ia dan pelatih Kepala ganda campuran Ricard Mainaky yang harus segera diatasi karena Olimpiade Tokyo 2020 semakin dekat.
.
Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilyu/Huang Dongping ( photo : gettyimages.com )
“Kita harus (latihan, Red) ekstra lagi buat ngejar dua pasangan Tiongkok ini. Pasangan yang lain sudah bisa diatasi. Tinggal dua pasangan Tiongkok ini saja. Mereka memang lebih kuat, dan kita harus akui itu,” kata Nova seperti dilansir dari jawapos.com.
Dengan kekalahan ini pula menjadi kegagalan 4 kali di final oleh Praveen/Melati sejak dipasangkan, dan hingga kini belum mampu mengoleksi satu gelar pun. Keduanya harus puas 4 kali menjadi runner up yaitu pada India Open 2019, India Open 2019, New Zaeland Open 2019 dan yang terbaru Australia Open 2019 ini.
sumber : jawapos.com



Australia Open 2019 : Jonatan Christie Sukses Jadi Rajanya Benua Hijau

Pebulutangkis tunggal putra nomor 2 Indonesia Jonatan Christie berhasil mempersembahkan satu-satunya gelar pada ajang Australia Open 2019 yang berkelas World Tour Super 300. Hal ini membuat pemain dengan sapaan akrab Jojo ini menjadi Rajanya Benua Hijau julukan dari benua Australia dimana dari 2 ajang turnamen teratas dibenua ini tahun 2019 ia menangi semuanya. Sebelumnya pada bulan sebelumnya Jojo sukses menyaber gelar pada New Zaeland Open 2019.

Podium Tunggal Putra Australia Open 2019 Jonatan Christie dan Anthony Ginting ( photo : twitter.com/bulutangkisRI )
Dilansir dari tournamentsoftware.com (10/6/2019) Jonatan Christie berhasil keluar sebagai Juara Australia Open 2019 usai memenangi laga bentrok sesama pemain Indonesia dengan Anthony Sinisuka Ginting. Dimana pada laga ini Jojo harus berjuang hingga 3 gim sebelum merengkuh gelar juara dengan skor 21-17 13-21 dan 21-14.

Kemenangan ini juga menjadi revans pada laga final Korea Open Super Series 2017 dimana kala itu Jojo yang harus puas dipodium nomor dua. Selain itu dari head to head menjadikan pemain jebolan Tangkas ini unggul 3-2 atas Ginting. Menurut Jojo kunci kemenangannya kali ini adalah “Saya pribadi merasa tadi fighting spirit dan semangatnya tidak mau kalah. Saya juga bisa fokus dalam menerapkan strategi permainan,” kata Jojo seperti dilansir dari jawapos.com

Selanjutnya Jojo dkk bakal fokus untuk turun pada turnamen terbesar dan paling ditunggu pecinta bulutangkis dunia yakni Indonesia Open World Tour Super 1000 pada Juli mendatang di Istora Senayan. Dengan persiapan selama 1 bulan kedepan ia berharap bisa membenahi beberapa kelemahan-kelemahan nya karena pada ajang ini tentunya lawan-lawannya lebih sulit lagi seperti Kento Momota, Shi Yuqi, Viktor Axelsen dll yang tak ia jumpai pada turnamen tur benua Australia.

Podium ganda campuran Australia Open 2019, Praveen/Melati Runner Up ( photo : twitter.com/bulutangkisRI )
Sementara itu pada laga final ganda campura Indonesia gagal mempersembahkan gelar kedua setelah wakil Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal mengatasi unggulan pertama asal China Wang Yilyu/Huang Dongping dengan skor yang cukup telak 21-15 dan 21-8. Memang diakui baik pemain dan pelatih Nova Widianto yang mendampingi meski sudah ada progress naik namun Praveen/Melati masih susah bersaing dengan dua ganda campuran China nomor 1 dan 2 dunia itu, selebihnya ganda campuran lainnya sudah bisa diatasi.

sumber : tournamentsoftware.com dan jawapos.com

Senin, 18 Februari 2019

Superliga Badminton 2019 : Djarum Kudus Tampilkan Racikan Baru Kevin/Praveen

Gelaran Djarum Superliga 2019 akan mulai digelar hari ini (18/2) di Gedung Sasana Budaya Ganesha Bandung, Jawa Barat. Pada hari pertama ini akan mulai mempertadingkan dari babak penyisihan grup dimana pada jadwal siang pukul 13.00 WIB akan mempertemukan salah satunya pertandingan antara tim kuat Djarum Kudus melawan Jatim United.

Kevin Sanjaya Sukomuljo/Praveen Jordan ( photo : badmintonindonesia.org )
Dilansir dari tournamentsoftware.com (18/2/2019) meski menghadapi lawan yang tak diunggulkan, nampaknya tim Djarum Kudus tak memandang remeh Jatim United. Karena dari line up yang sudah dirilis tim asal Kudus tersebut menurunkan pemain top-top mereka seperti Mohammad Ahsan, Praveen Jordan hingga pemain nomor satu dunia Kevin Sanjaya Sukomuljo.

Yang unik pada laga kali ini, seorang Kevin yang biasanya dipasangkan dengan Mohammad Ahsan saat membela klubnya, ia dicoba dipasangkan dengan pemain spesialis ganda campuran Praveen Jordan. Keduanya akan turun pada partai keempat atau ganda kedua menghadapi wakil Jatim United yang menurunkan pasangan kembar Syahrosi Dafandi Arafixli/Syahrizal Dafandi Arafixli. Meski baru dipasangkan, Kevin/Praveen dari segi teknik dan pengalaman tetap jauh lebih diunggulkan daripada sang lawan yang notabene masih pemain muda.

Disisi lain pasangan ini juga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton, dimana seorang Kevin yang lihai bermain didepan net dipadu dengan Praveen yang memiliki smash yang keras. Sementara itu diganda pertama tim Djarum Kudus menurunkan pasangan Mohammad Ahsan/Berry Angriawan.

Sony Dwi Kuncoro vs Ihsan Maulana Mustofa ( photo : kompas.com )
Nomor tunggal putra juga tak kalah seru untuk disaksikan dimana pada tunggal pertama akan terjadi pertandingan senior junior antara Ihsan Maulana Mustofa mewakili Djarum Kudus melawan Sony Dwi Kuncoro mewakili Jatim United dan juga tunggal kedua antara Shesar Hiren Rhustavito dari Djarum Kudus melawan rekan seklub namun mewakili Jatim United yakni Muhammad Bayu Pangistu.

Selain tim putra Djarum Kudus melawan Jatim United pada hari perdana ini juga akan mempertandingan tim putri Jaya Raya Jakarta melawan Klaten Champions, juga tim putri Djarum Kudus melawan Granular Badminton Academy asal Thailand serta tim putra Musica Trinity melawan Berkat Abadi.

Line Up Tim Putra Djarum Kudus vs Jatim United

MS1 : Ihsan Maulana Mustofa vs Sony Dwi Kuncoro

MD1 : Moh.Ahsan/Berry Angriawan vs Calvin Kristanto/Yantony Edi Saputra

MS2 : Shesar Hiren Rhustavito vs Muhammad Bayu Pangistu.

MD2 : Praveen Jordan/Kevin Sanjaya Sukomuljo vs Syahrosi Dafandi Arafixli/Syahrizal Dafandi Arafixli

MS3 : Ikhsan Leonardo Imanuelle Rumbay vs Aldo Octaviano Purnomo

sumber : tournamentsoftware.com


Kejuraan Nasional India 2019 : Lagi-Lagi Sindhu P.V Kalah Dari Saina Nehwal

Pebulutangkis tunggal putri asal India Sindhu Pusarla Venkata kembali gagal menyabet gelar Juara Nasional India usai kalah dipartai puncak. Pada perhelatan Kejuaraan Nasional India tahun 2019 kembali Sindhu harus mengakui keunggulan Saina Nehwal di partai final. Di final Sindhu harus kalah dlam pertarungan 2 gim saja yakni 21-18 dan 21-15, hasil ini mengulang capaian yang sama pada tahun lalu dimana Saina juga berhasil merengkuh gelar Juara Nasional India dengan kalahkan finalis Olimpiade 2016 itu di final.

Saina Nehwal vs Sindhu Pusarla Venkata ( photo : pinterest.com )
Pada laga final tersebut Sindhu sempat unggul pada awal gim pertama dengan tancap gas dengan unggul 3-0 namun perlahan pertadingan menjadi sengit hingga interval Saina berbalik unggul 10-11. Selepas interval Saina meraih 3 poin beruntun hingga unggul 10-14 dan terus unggul hingga menang 18-21 atas pemian ranking 6 dunia tersebut.

Di gim kedua Sindhu yang menjadi unggulan pertama di kejuaraan ini kembali mencoba bangkit, dengan silih berganti unggul diawal-awal namun interval ia harus kembali tertingga 9-11. Di paruh selanjutnya serangan-serangan Saina gagal ia bendung dan makin unggul jauh dari 13-15 menjadi 13-19 hingga Saina keluar sebagai juara dengan 15-21 di set kedua.

Sindhu P.V pada laga Asian Games 2018 ( photo : bola.com )
Hasil ini membuat makin panjang rekor buruk peraih juara World Tour 2018 tersebut karena ini menjadi kekalahan kelima Sindhu dari 6 pertemuan melawan rekan senegaranya tersebut, sekaligus menjadi kekalahan 4 kali beruntun usai Indonesia Masters 2018, Kejuaraan Nasional India 2018 dan Commonwealth Games 2018. Satu-satuny kemenangan Sindhu atas Saina terjadi pada tahun 2017 di India Open dengan 21-16 22-20 pada laga quarterfinal.

Disisi lain pada kejuaraan Nasional India 2019 ini di nomor tunggal putra keluar sebagai juara yakni Sourabh Varma, ganda putra Chirag Shetty/Pranaav Jerry Chopra, ganda putri Manu Attri/Maneesha K dan nomor ganda campuran Shikka Gautam/Ashwini Bhat.

Hasil Final Kejuaraan Nasional India 2019

MS : Sourabh Varma vs Lakshya Sen 21-18 21-13

WS : Saina Nehwal vs Sindhu Pusarla Venkata 21-18 21-15

MD : Pranaav Jerry Chopra/Chirag Shetty vs Arjun M.R/Shlok Ramchandran 21-13 22-20

WD : Manu Attri/Maneesa K vs Kuhoo Grag/Rohan Kapoor 18-21 21-17 21-16

XD : Shikka Gautam/Ashwini Bhat vs Meghana Jakkapundi/Poorvisha S.Ram 21-16 22-20

sumber : tournamentsoftware.com

Jumat, 08 Februari 2019

Iran IC 2019 : Gelar Internasional Perdana Adnan Sejak Jadi Penghuni Pelatnas

Pebulutangkis muda Indonesia spesialis nomor ganda Adnan Maulana berhasil meraih gelar juara pada Iran Fajr International Challange 2019 di nomor ganda putra bersama pasanganya Ghifari Anandaffa Prihardika. Pada laga final yang berlangsung kemarin (7/2) pasangan Adnan/Ghifari yang menjadi unggulan 5 pada turnamen ini berhasil menang atas sesama wakil Indonesia difinal.

Adnan Maulana/Ghifari Anandaffa ( photo : pbdjarum.org )
Dibabak final yang berlangsung di Iran Badminton Federation Stadium Ghifari/Adnan yang baru dipasangkan berhasil menang 2 gim langsung dari Pramudya Kusumawardana Riyanto/Yeremia Yoche Yacob 21-18 21-13 dalam tempo 30 menit saja.

Pada pertandingan tersebut di gim pertama Ghifari/Adan selalu tertinggal sejak awal 4-10 hingga interval masih ketinggalan 6-11. Namun dikit demi sedikit pasangan mulai mengajar dan mampu menyamakan pada kedudukan 16-16 hingga berbalik menang dengan 21-18 di gim pertama.

Di gim kedua pasangan Pramudya/Yeremia kembali tancap gas diawal dengan unggul 3-6 lalu 4-7, namun lagi-lagi kesalahan demi kesalahan dibuat keduanya yang kurang tenang dalam penyelesaian. Ghifari/Adnan akhirnya menyamakan pada kedudukan 9-9 dan berhasil unggul interval 11-9. Setelah interval tekanan keduanya membuat Pramudya dan Yeremia tak berkembang dan makin jauh tertinggal hingga laga ditutup dengan kemenangan 21-13.

Muhammad Shohibul Fikri/Adnan Maulana ( photo : bola.com )
Gelar ini menjadi gelar International pertamanya Adnan Maulana sejak ia bergabung menjadi skuad pelatnas Cipayung tahun ini. Sebelumnya ia sudah pernah merasakan latihan di pelatnas kala tahun 2017 ia menjadi skuad di Kejuaraan Asia Junior dan Kejuaraan Dunia Junior yang kala itu ia berpasangan dengan Muhammad Shohibul Fikri. Namun mereka beda nasib Shohibul jadi penghuni pelatnas sejak 2018 sedangkan Adan baru tahun ini.

Podium ganda putra Iran IC 2019, Ghifari Anandaffa Prihardika/Adnan Maulana, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Yoche Yacob dan Leo Rolly Carnando/Daniel Martin ( photo : instagram.com/djpohan88 )
Dan Indonesia sendiri di nomor ganda putra dari kejuraan ini tampil sangat baik dari 3 wakil yang dibawa ketiganya mampu tampil dipodium semua dari juara yakni Ghifari/Adnan, runner up Pramudya/Yeremia dan semifinalis yakni Leo Rolly Carnando/Daniel Martin.

sumber : tournamentsoftware.com




Iran IC 2019 : Skuad Indonesia Berhasil Keluar Sebagai Juara Umum

Kabar gembira datang dari kejuaraan Iran Fajr International Challenge 2019 dimana pasukan muda merah putih berhasil keluar sebagai juara umum usai raih 2 gelar dan 2 runner up dari ajang yang berhadiah total 25 ribu US Dollar ini. Hasil ini unggul tipis dari Negri Gajah Putih yang mengoleksi 2 gelar juara saja.

Pada laga final pertama yakni mempertandingkan nomor tunggal putri, pebulutangkis Indonesia Choirunnisa dipaksa menyerah oleh pemain kidal asal Thailand Supanida Katethong. Choirunnisa yang merupakan pebulutangkis asal PB.Mutiara Bandung dipaksa menyerah oleh sang lawan yang merupakan unggulan 8 dengan dua gim langsung 21-16 21-13.

Nita Violina Marwah/Putri Syaikah ( photo : instagram.com/nitaviolina25 )
Partai final kedua yang mempertandingkan nomor ganda putri menjadi raihan gelar pertama bagi Indonesia dimana pasangan Nita Violina Marwah/Putri Syaikah berhasil mempercundangi ganda putri unggulan 1 asal Turki Bengisu Ercetin/Nazlican Inci dengan dua gim langsung 21-17 21-18. Hasil ini cukup menggembirakan mengingat Nita/Putri baru 17 tahun dimana ia seharusnya masih bermain dikelas junior namun malah sudah berprestasi dikejuaraan senior.

Difinal berikutnya dimana tunggal putra Thailand yang juga sekaligus Juara Dunia Junior Kunlavut Vitidsarn berhasil meraih gelar kedua bagi bagi negaranya usai menang 21-18 21-17 atas pebulutangkis asal China Li Shifeng. Hal ini tak terlalu mengejutkan karena keduanya sudah pernah bertemu tiga kali dan selalu dimenangi oleh Kunlavut yang dikejuaraan ini diunggulkan ditempat ke sebelas.

podium ganda putra Iran IC 2019 ( photo : instagram.com/djpohan88 )
Indonesia akhirnya memastikan menjadi juara umum setelah diganda putra dimana terjadi partai All Indonesia Finals antara pasangan Pramudya Kusumawardana Riyanto/Yeremia Reich Yoche Yacob melawan pasangan baru Adnan Maulana/Ghifari Anandaffa Prihardika. Gelar ganda putra menjadi milik Adnan/Ghifari yang diunggulkan ditempat kelima setelah menang mudah 21-18 21-13 hanya dalam tempo 30 menit saja.

Hasil ini memuaskan karena membuktikan regenasi pemain Indonesia cukup baik terutama sektor ganda karena tak hanya dikelas senior saja, namun pemain pratama-pratam juga mampu berbicara banyak dengan meraih gelar juara.

sumber : tournamentsoftware.com 


Ganda Muda Pelatnas Nita/Putri Sumbang Gelar Pertama Tahun Ini

Babak Final Kejuaraan Iran Fajr International Challenge 2019 telah usai digelar kemarin (7/2). Indonesia sendiri berhasil menjadi juara umum pada ajang ini dengan mengoleksi dua gelar juara dan satu runner up. Hasil ini mengungguli Thailand yang juga sama-sama mengoleksi dua gelar juara.


( photo : instagram.com/nitaviolina25 )
Indonesia berhasil menyabet gelar pertama lewat nomor ganda putri dimana pasangan asal PB. Exist yakni Nita Violina Marwah/Putri Syaikah berhasil memenangi laga final melawan ganda putri asal Turki Bengisu Ercetin/Nazlican Inci. Dalam laga final yang berlangsung dengan durasi 34 menit tersebut pasangan muda pelatnas Cipayung ini menang dua gim langsung 21-17 21-18 atas ganda unggulan pertama tersebut.

Kemenangan ini menjadi gelar internasional pertama keduanya ditahun ini juga bagi nomor ganda putri mengingat sebelumnya pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu hanya menjadi runner up pada Malaysia Masters tahun ini. Hasil ini juga sangat menggembirakan mengingat keduanya baru berusia 17 tahun dan masih bermain di kelas Junior namun sudah mampu juara di kelas senior.


( photo : badmintonindonesia.org )
Namun hasil ini juga tak jauh dari prediksi mengingat meski kalah jauh dari segi rangking atas ganda Turki yang berada di rangking 75 dunia, Nita/Putri yang berada di rangking 147 dunia sudah pernah meraih kemenangan dengan sang lawan dipertemuan pertama pada Turki International 2018 dua gim langsung juga 21-14 21-19.

Disisi lain satu lagi gelar Indonesia disumbangkan dari nomor ganda putra usai pasangan Ghifari Anandaffa Prihardika/Adnan Maulana berhasil kalahkan rekannya Pramudya Riyanto/Yeremia Yoche Yacob 21-18 21-13 difinal. Sayang nya gelar itu tak dilengkapi oleh nomor tunggal putri dimana Choirunnisa gagal menang dari unggulan 8 asal Thailand Supanida Katethong dan harus kalah 16-21 13-21.

sumber : tournamentsoftware.com

Sabtu, 05 Januari 2019

25 Atlet Yang Terdegradasi Dari Pelatnas Cipayung Tahun 2019

Tahun 2018 telah dilalui, waktunya Pelatnas PBSI menentukan promosi dan degradasi para atlet yang berada dibawah naungannya. Ajang ini sebagai penilaian akhir tahun lalu dari performa setiap atlet dan bagi atlet yang tak berkembang tentunya akan di degradasi dan dikembalikan ke klub asalnya. 

( bola.com )
Dilansir dari Jawapos.com (4/1/2019) untuk tahun 2019 pelatnas PBSI hanya terdiri dari 98 atlet. Rinciannya adalah 15 atlet tunggal putra, 12 atlet tunggal putri, 22 atlet ganda putra, 23 atlet ganda putri, dan 26 atlet ganda campuran. Dan tentunya dari jumlah itu ada sejumlah nama yang skuad tahun lalu yang tak tercantum itu artinya mereka lah yang terdegradasi.

Yang mengejutkan beberapa nama yang cukup familiar seperti Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan, Wahyu Nayaka, hingga Anggia Shitta Awanda serta Nitya Krishinda Maheswari ikut terdegradasi. Namun khusus untuk Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan mereka mulai tahun ini akan menjadi pemain profesional namun mereka masih berlatih di pelatnas Cipayung dibawah bimbingan pelatih Herry IP bedanya untuk mengikuti setiap turnamen mereka dengan biaya sendiri.

( indosport.com )
Ada pula beberapa nama seperti Nitya, Edi dan Rosyita yang turut tak masuk skuad 2019, karena cedera yang sering melanda mereka sehingga mereka tak tampil maksimal di tahun 2018. Ada juga Wahyu Nayaka yang dikabarkan dicoret dari daftar karena masalah ketidak disiplinnya, dimana ia sebagai pemain pelatnas dilarang mengikuti Purple League (Liga Malaysia).

Tak hanya pemain senior banyak pula pemain pratama yang wajar bila banyak yang tercoret dari daftar. Karena memang konsistensi pemain muda memang lebih susah. Sehingga banyak pergantian wajah-wajah baru di skuad pratama Cipayung 2019.

Berikut adalah daftar nama-nama atlet senior dan pratama yang sudah tidak lagi bergabung alias terdegradasi di pelatnas PBSI untuk tahun 2019 :

Tunggal Putra Senior :
1. Panji Ahmad Maulana
2. Vicky Angga Saputra
3. Wisnu Yuli Prasetyo

Tunggal Putri Senior :
1. Dinar Diyah Ayustine

Tunggal Putri Pratama :
1. Sri Fatmawati
2. Olivia Chellin Maria Kambey
3. Alya Rahma Mulyani 

Ganda Putra Senior :
1. Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira
2. Mohammad Ahsan (Profesional)
3. Hendra Setiawan (Profesional)
4. Angga Pratama
5. Rian Agung Saputra

Ganda Putra Pratama :
1. Giovani Dicky Oktavan
2. Calvin Kristanto.
3. Ferdian Mahardika Ranialdy
4. Alfandy Rizki Putra Katsuro
5. Emanuel Randhy Febryto

Ganda Putri Senior :
1. Nitya Krishinda Maheswari
2. Rosyita Eka Sari Putri
3. Anggia Shitta Awanda

Ganda Putri Pratama :
1. Serena Kani

Ganda Campuran Senior :
1. Edi Subaktiar
2. Ricky Karanda Suwardi
3. Yantoni Edy Saputra

Ganda Campuran Pratama :
1. Fachriza Abimanyu

Sumber : jawapos.com dan Badmintonindonesia.org