MENU

Rabu, 12 Juni 2019

Meski Tampil Buruk di Australia, Fitriani Naik Ranking 9 World Tour

Sektor tunggal putri masih menjadi sorotan karena masih jauh tertinggal dari sektor lainnya di Indonesia. Salah satu pemain andalan Indonesia Fitriani yang diawal tahun tampil apik dengan juara di Thailand Masters juga tak kunjung balik ke performa terbaiknya. Malah di kejuaraan Australia Open 2019 pekan lalu Fitri dan tunggal putri Indonesia lainnya semuanya rontok dibabak pertama.

Fitriani ( gettyimages.com )
Dilansir dari bwfbadminton.com (11/6/2019) meski begitu dalam perburuan tiket ke World Tour Finals 2019 di Guangzhou, Fitri masih menjadi pemain terbaik Indonesia. Malah dalam rangking yang baru dirilis selasa kemarin (11/6) pebulutangkis jebolan PB.Exist ini naik satu peringkat menjadi ranking 9 dengan 32.000 poin menggeser He Bingjiao dari China.

Fitriani bisa naik ke ranking 9 Wolrd Tour karena mendapat tambahan 1.670 poin meski hanya sampai babak pertama Australia Open usai kalah dari pemain China Zhang Yiman 15-21 22-24. Ia mampu menggeser posisi He Bingjao karena pemain kidal China ini tak mendapat tambahan poin karena absen di Australia Open.

Fitriani ( gettyimages.com )
Sementara rekan sepelatnas Fitriani, Gregoria Mariska Tunjung berada di ranking 28 World Tour dan Ruselli Hartawan berada diranking 26 World Tour. Selanjutanya ketiganya bakal berburu poin untuk tampil di World Tour Finals sekaligus Olimpiade pada Juli mendatang pada ajang Indonesia Open 2019 di Istora.

Daftar Ranking World Tour 10 Besar per 11 Juni 2019 Tunggal Putri

1. Ratchanok Intanon ( Thailand )
2. Nozomi Okuhara ( Jepang )
3. Akane Yamaguchi ( Jepang )
4. Chen Yufei ( China )
5. Tai Tzu Ying ( Chinese Teipei )
6. Busanan Ongbamrungpan ( Thailand )
7. Sung Ji Hyun ( Korea Selatan )
8. Li Xuerui ( China )
9. Fitriani ( Indonesia )
10. He Bingjiao ( China )

sumber : bwfbadminton.com

Usai Juara, Jojo Resmi Ranking 2 World Tour Geser Kento Momota

Kesuksesan Jonatan Christie menjadi juara turnamen Australia Open 2019 berdampak besar pada ranking dunia terbaru dan rangking Road to World Tour Finals. Pebulutangkis jebolan PB. Tangkas ini sukses naik satu tangga di rangking terbarunya.

Jonatan Christie ( bolasport.com )
Dilansir dari bwfbadminton.com (11/6/2019) Jonatan dalam rangking dunia terbaru yang dirilis Badminton World Federation (BWF) naik satu peringkat menjadi ranking 7 dunia yang menjadikannya sebagai tunggal putra terbaik Indonesia saat ini menggeser Anthony Sinisuka Ginting dengan total 66.188 poin. Ini juga merupakan ranking tertinggi Jojo di dalam karir bulutangkis profesionalnya.

Jonatan Christie kalahkan Kento Momota di Malaysia Open 2019 ( instazu.com )
Sementara dilansir dari bwfworldtour.bwfbadminton.com (11/6/2019) Dalam rangking road to World Tour Finals Jojo sukses menjadi ranking 2 mengkudeta pebulutangkis tunggal putra terbaik saat ini Kento Momota. Dengan tambahan 7.000 poin berkat juara di Australia Open 2019 atlet berusia 21 tahun ini mengoleksi total 44.310 poin mengungguli Kento Momota yang masih mengoleksi 42.540 poin di ranking 3.

Perlu diketahui rangking dunia BWF berbeda dengan ranking Road to World Tour Finals, perbedaannya bila rangking dunia BWF dihitung dari seluruh turnamen bulutangkis yang masuk dalam kalender BWF. Sedang untuk ranking Road to World Tour Finals adalah rangking untuk menentukan 8 pemain yang tampil pada World Tour Finals yang berlangsung pada akhir tahun dan poin hanya diperoleh dari kejuaraan berlevel World Tour Super 300 hingga 1000.

sumber : bwfbadminton.com

Selasa, 11 Juni 2019

Lama Tak Muncul, Ihsan Maulana Bikin Geger Dengan Postingan Instagramnya

Pebulutangkis tunggal putra pelatnas Cipayung jebolan dari PB. Djarum yakni Ihsan Maulana Mustofa memang sudah lama tak terdengar lagi gaungnya. Pebulutangkis yang beberapa tahun lalu menjadi tunggal putra terbaik pelatnas usai beberapa kali didera cedera membuat karirnya menurun. Dan malah sekarang ia tertinggal jauh dari rekannya Anthony Ginting dan Jonatan Christie.

Ihsan Maulana Mustofa ( jawapos.com )
Pamor Ihsan redup sejak ia menderita cedera pada tahun 2015.Padahal ditahun sebelumnya ia yang menjadi skuad Thomas Cup 2014 tampil cukup menjajikan dan digadang-gadang bakal menjadi salah satu bintang dunia. Hingga saat ini memang performa Ihsan tak kunjung membaik dari 4 turnamen yang diikuti hanya sekali sampai babak 16 besar dab selebihnya hanya penghias draw semata. Bahkan di turnamen Australia Open 2019, ia memutuskan mundur setelah sebelumnya namanya sempat terdaftar di sektor tunggal putra.

Postingan Instagram Ihsan Maulana Mustofa ( instagram.com/ihsan_maulanamustofaa )
Dilansir dari indosport.com (11/6/2019) Ihsan memposting postingan yang cukup menggegerkan jagad dunia maya dengan postingan yang cukup aneh dan bikin penasaran. Dalam akun instagram pribadinya ia memposting 2 foto yang tak berselang lama waktunya. Difoto pertama ia menuliskan caption "Rindu!" dengan memasang foto kala ia bertanding di Istora. Bisa jadi Ihsan memang sudah rindu tampil bertanding lagi karena memang tahun ini ia jarang diturunkan sekaligus rindu tampil di Istora karena Indonesia Open sebentar lagi dan ia juga tidak didaftarkan.

Postingan Instagram Ihsan Maulana Mustofa ( instagram.com/ihsan_maulanamustofaa )
Dalam foto keduanya ia beri caption "Nemu di mbah GOOGLE! Eh ada gue yak" tulisnya. Sungguh bikin penasaran apa maksud postingan yang satu ini, padahal jelas-jelas ia merupakan atlet terkenal yang sewajarnya bila banyak fotonya di dunia maya atau ia hanya sekedar iseng saja.

Namun begitu banyak para pecinta bulutangkis yang memang rindu dengan penampilan Ihsan Maulana dilapangan bulutangkis bahkan pada kolom komentar postingan tersebut banyak dukungan dan doa agar Ihsan mampu ke top performanya lagi. Dan perlu diketahui meski tak terdaftar di turnamen Indonesia Open, Ihsan bakal turun pada ajang Rusia Open 2019 yang penyelenggaraanya bersamaan dengan Indonesia Open.

sumber : indosport.com



Sukses Juara Beruntun Jonatan Christie Raup 320 Juta Rupiah

Pebulutangkis tunggal putra andalan Indonesia Jonatan Christie kembali menjadi buah bibir dikalangan pecinta bulutangkis dunia usai dalam dua turnamen individu secara beruntun mampu keluar sebagai juara. Pada bulan Mei mampu tampil sebagai juara New Zaeland Open 2019 dan yang terbaru pada Australia Open 2019 pekan lalu.

Jonatan Christie latihan di Pelatnas Cipayung ( photo : instagram.com/jonatanchristieoffical )
Dilansir dari tournamentsoftware.com (10/6/2019) Jojo sendiri berhasil menjadi juara pada ajang Australia Open 2019 usai dipartai puncak mampu mengkandaskan kopratiotnya Anthony Sinisuka Ginting. Dalam langkahnya meraih gelar internasional keduanya dikelas senior ini Jojo harus berjuang keras sempat unggul di gim pertama 21-17. Ginting mampu bangkit di gim kedua dengan keunggulan 13-21, bahkan di awal gim ketiga Jojo sering tertinggal, tapi dengan ketenangannya ia mampu membalikkan keadaan dan menang di gim penentu 21-14.

Tentunya selain gelar sebagai kebanggaan bagi pemain jebolan PB Tangkas tersebut, dari 2 kali juara itu ia juga meraih hadiah uang yang sangat besar. Sama-sama berlevel BWF World Tour Super 300, Jojo mendapat hadiah uang sebesar 11.250 dollar Amerika Serikat untuk sekali juara. Jadi 2 kali juara total Jojo meraup 22.500 dollar US yang jika dirupiahkan sebesar kurang lebih 320 juta rupiah seperti dilansir dari jurnalbulutangkis.com.

Jonatan Christie menerima penghargaan ( photo : instagram.com/jonatanchristieoffical )
Disisi lain Anthony Sinisuka Ginting yang menjadi runner up berhak atas hadian sebesar 5700 US Dollar atau sekitar 79 juta rupiah.Selanjutnya kedua tunggal putra Indonesia ini diharapkan terus mampu konsisten meraih hasil maksimal karena mereka selanjutkan akan turun pada ajang yang lebih besar yang diselenggarakan di Indonesia yakni Indonesia Open 2019 pada Juli mendatang.

sumber : tournamentsoftware,com dan jurnalbulutangkis.com

Azerbaijan Open 2019 : Pebulutangkis Eropa Borong 4 Gelar Sekaligus

Bila pada hari minggu kemarin (9/6) para pebulutangkis top dunia berebut gelar pada gelaran Australia Open 2019 dimana seluruh gelarnya di rengkuh para pebulutangkis dari benua Asia. Di saat yang bersamaan diselenggarakan kejuaraan Azerbaijan Open 2019 yang berstatus International Challenge dimanfaatkan beberapa pemain muda dan pemain top Eropa untuk berburu poin menuju Olimpiade 2020. Pada kejuaraan ini pula para pemain Eropa sukses memborong 4 gelar sekaligus.

Podium Tunggal Putri Azerbaijan Open 2019 Phittayaporn Chaiwan ( instagram.com/jiwwchaiwan)
Dilansir dari tournamentsoftware.com (11/6/2019) 5 gelar yang diperebutkan terbagi rata diraih oleh 5 negara berbeda yakni Perancis, Denmark, Jerman, Inggris dan satu gelar diraih pemain Asia yakni pada sektor tunggal putri lewat Phittayaporn Chiawan asal Thailand. Pada partai final pemain berusia 18 tahun tersebut menang dua gim langsung dari pebulutangkis Belgia Lianne Tan dengan skor 21-15 dan 21-16.

Sementara itu disektor tunggal putra pebulutangkis Denmark Rasmus Gemke yang merupakan unggulan pertama menang mudah 21-13 21-12 dari pemain Swedia Felix Burestedt. Gemke menjadi satu-satunya unggulan 1 dibabak final yang sukses meraih juara karena di 3 sektor ganda, unggulan pertama semuanya harus puas menjadi runner up.

Podium Ganda Putri Azerbaijan Open 2019 Lauren Smith/Chloe Birch dan Ekaterina Bolotova/Alina Davletova ( instagram.com/lozzaz123 )
Di nomor ganda campuran, pasangan Perancis Thom Gicquel/Delphine Delrue berhasil memupus harapan Mark Lamfuss/Isabel Hertrrich yang di gim pertama menang 21-9, di gim kedua Thom/Delrue mampu menikung diakhir-akhir dengan skor tipis 21-23 dan memastikan gelar usai di gim penentu menang dengan 15-21. Diganda putri unggulan 1 Ekaterina Bolotova/Alina Davletova juga harus gigit jari usai kalah dari pasangan Inggris Chloe Birch/Lauren Smith 18-21 12-21.

Podium Ganda Putra Azerbaijan Open 2019 Mark Lamsfuss/Marvin Seidel dan Marcus Ellis/Chris Langridge (instagram.com/marklamsfuss)
Keberasilan ganda putri Inggris gagal dilengkapi sektor ganda putra dimana pasangan peraih perunggu Olimpiade Chris Langride/Marcus Ellis takluk ditangan ganda Jerman Mark Lamfuss/Marvin Seidel 17-21 21-23. Perlu diketahui di kejuaraan ini Indonesia tak menurunkan wakilnya.

Hasil Final Azerbaijan Open 2019

MS : Rasmus Gemke (1/Denmark)  vs Felix Burestedt (Swedia) 21-13 21-12

WS : Phittayaporn Chaiwan (Thailand) vs Lianne Tan (Belgia) 21-15 21-16

MD : Mark Lamfuss/Marvin Seidel (2/Jerman) vs Chris Langride/Marcus Ellis (1/Inggris) 21-17 23-21

WD : Chloe Birch/Lauren Smith (3/Inggris) vs Ekaterina Bolotova/Alina Davletova (1/Rusia) 21-18 21-11

XD : Thom Gicquel/Delphine Delrue (4/Perancis) vs Mark Lamfuss/Isabel Hertrrich (1/Jerman) 9-21 23-21 21-15

sumber : tournamentsoftware.com


Australia Open 2019 : Nozomi Alami Kejadian Miris Persis Dengan Minions, Apa Itu ?

Penampilan anti klimak ditunjukkan pebulutangkis tunggal putri Jepang Nozomi Okuhara pada laga final kejuaraan Australia Open 2019 kemarin (9/6). Pemain yang merupakan juara dunia pada tahun 2017 ini dibuat tak berdaya oleh pemain muda China ranking 2 dunia Chen Yufei. Kekalahan ini menjadi kekalahan beruntun usai diperjumpaan sebelumnya pada All England ia juga kalah.

Nozomi Okuhara ( photo : instagram.com/mizunobadmintonasia )
Dilansir dari tournamentsoftware.com (10/6) Nozomi harus merasakan kekalahan telak dari Yufei pada final tersebut, jika di gim pertama Nozomi masih memberikan perlawan dan kalah dengan skor masih wajar 15-21. Namun pada gim kedua seolah buntu mencari titik lemah dari Yufei pada interval Nozomi tertinggal 2-11 dan hanya menambah 1 poin pasca interval dan kalah telak 3-21.

Hal ini mengingatkan hal yang sama persis dengan kekalahan The Minions pada laga final Kejuaraan Badminton Asia 2019 dimana pasangan nomor satu dunia itu juga tak berdaya di set kedua dengan skor sama persis 21-3 dari ganda Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. Kala itu tak jauh beda dengan kejadian Nozomi, Kevin/Markus buntu mencari titik lemah dari lawan yang malah berujung pada kesalahan-kesalahan sendiri.

Podium Tunggal Putri Australia Open 2019 Chen Yufei dan Nozomi Okuhara ( photo : badmintonphoto.com )
Selain kembali gagal meraih gelar untuk kali pertama tahun ini setelah sebelumnya juga gagal di final Singapore Open 2019 usai dikalahkan Tai Tzu Ying di final, Nozomi Okuhara juga dipastikan gagal mengkudeta Chen Yufei dari ranking 2 dunia. Selanjutnya keduanya baru akan turun kembali pada ajang Indonesia Open dan Japan Open pada Juli mendatang.

sumber : tournamentsoftware.com



Senin, 10 Juni 2019

Australia Open 2019 : Tinggal 2 Ganda Ini Yang Jadi PR Berat Praveen/Melati, Siapa Mereka ?

Performa menanjak terus ditunjukkan ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviati dimana keduanya kembali berhasil naik podium pada ajang Australia Open 2019 meski hanya sebagai runner up. Keduanya harus kembali gagal merengkuh gelar juara usai kembali kalah difinal dari pasangan China Wang Yilyu/Huang Dongping dengan skor yang cukup mencolok 21-15 dan 21-8. Hal ini mengingatkan pada laga final India Open 2019 dimana Praveen/Melati juga kalah.

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti ( photo : twitter.com/bulutangkisRI )
Namun memang asisten pelatih ganda campuran PBSI Nova Widianto mengakui bahwa sektor binaannya masih harus bekerja ekstra keras demi bisa mengimbangi performa ganda campuran China tersebut. Karena jika ditilik dari head to head, anak didiknya yang baru dipasangkan sejak tahun lalu sudah mengantongi total 5 kekalahan tanpa sekalipun kemenangan dari Yilyu/Dongping yang merupakan ganda nomor 2 dunia,

Nova juga mengatakan selain Yilyu dan Dongping, pasangan nomor satu dunia Zheng Siwei/Huang Yaqiong juga masih menjadi momok bagi semua ganda campuran anak didiknya. Memang dengan selain dua ganda ini Praveen/Melati sudah mampu mengatasi, namun jika dengan 2 ganda China ini merupakan PR besar bagi ia dan pelatih Kepala ganda campuran Ricard Mainaky yang harus segera diatasi karena Olimpiade Tokyo 2020 semakin dekat.
.
Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilyu/Huang Dongping ( photo : gettyimages.com )
“Kita harus (latihan, Red) ekstra lagi buat ngejar dua pasangan Tiongkok ini. Pasangan yang lain sudah bisa diatasi. Tinggal dua pasangan Tiongkok ini saja. Mereka memang lebih kuat, dan kita harus akui itu,” kata Nova seperti dilansir dari jawapos.com.
Dengan kekalahan ini pula menjadi kegagalan 4 kali di final oleh Praveen/Melati sejak dipasangkan, dan hingga kini belum mampu mengoleksi satu gelar pun. Keduanya harus puas 4 kali menjadi runner up yaitu pada India Open 2019, India Open 2019, New Zaeland Open 2019 dan yang terbaru Australia Open 2019 ini.
sumber : jawapos.com



Australia Open 2019 : Jonatan Christie Sukses Jadi Rajanya Benua Hijau

Pebulutangkis tunggal putra nomor 2 Indonesia Jonatan Christie berhasil mempersembahkan satu-satunya gelar pada ajang Australia Open 2019 yang berkelas World Tour Super 300. Hal ini membuat pemain dengan sapaan akrab Jojo ini menjadi Rajanya Benua Hijau julukan dari benua Australia dimana dari 2 ajang turnamen teratas dibenua ini tahun 2019 ia menangi semuanya. Sebelumnya pada bulan sebelumnya Jojo sukses menyaber gelar pada New Zaeland Open 2019.

Podium Tunggal Putra Australia Open 2019 Jonatan Christie dan Anthony Ginting ( photo : twitter.com/bulutangkisRI )
Dilansir dari tournamentsoftware.com (10/6/2019) Jonatan Christie berhasil keluar sebagai Juara Australia Open 2019 usai memenangi laga bentrok sesama pemain Indonesia dengan Anthony Sinisuka Ginting. Dimana pada laga ini Jojo harus berjuang hingga 3 gim sebelum merengkuh gelar juara dengan skor 21-17 13-21 dan 21-14.

Kemenangan ini juga menjadi revans pada laga final Korea Open Super Series 2017 dimana kala itu Jojo yang harus puas dipodium nomor dua. Selain itu dari head to head menjadikan pemain jebolan Tangkas ini unggul 3-2 atas Ginting. Menurut Jojo kunci kemenangannya kali ini adalah “Saya pribadi merasa tadi fighting spirit dan semangatnya tidak mau kalah. Saya juga bisa fokus dalam menerapkan strategi permainan,” kata Jojo seperti dilansir dari jawapos.com

Selanjutnya Jojo dkk bakal fokus untuk turun pada turnamen terbesar dan paling ditunggu pecinta bulutangkis dunia yakni Indonesia Open World Tour Super 1000 pada Juli mendatang di Istora Senayan. Dengan persiapan selama 1 bulan kedepan ia berharap bisa membenahi beberapa kelemahan-kelemahan nya karena pada ajang ini tentunya lawan-lawannya lebih sulit lagi seperti Kento Momota, Shi Yuqi, Viktor Axelsen dll yang tak ia jumpai pada turnamen tur benua Australia.

Podium ganda campuran Australia Open 2019, Praveen/Melati Runner Up ( photo : twitter.com/bulutangkisRI )
Sementara itu pada laga final ganda campura Indonesia gagal mempersembahkan gelar kedua setelah wakil Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal mengatasi unggulan pertama asal China Wang Yilyu/Huang Dongping dengan skor yang cukup telak 21-15 dan 21-8. Memang diakui baik pemain dan pelatih Nova Widianto yang mendampingi meski sudah ada progress naik namun Praveen/Melati masih susah bersaing dengan dua ganda campuran China nomor 1 dan 2 dunia itu, selebihnya ganda campuran lainnya sudah bisa diatasi.

sumber : tournamentsoftware.com dan jawapos.com