MENU

Sabtu, 31 Maret 2018

Meski Terseok-Seok, Ruselli Hartawan Belum Terbendung di Orleans Masters 2018

Ruselli Hartawan saat berhasil juara Kejurnas 2017 ( photo : badmintonindonesia.org )
Pebulutangkis Indonesia Ruselli Hartawan menjadi satu-satunya wakil dari nomor tunggal putri yang masih melaju kebabak semifinal turnamen Orleans Masters 2018. Pemain yang kerap disapa Memey ini melaju kebabak semifinak usai menundukkan pebulutangkis Malaysia Selvaduray Kisona. Ruselli menang dengan rubber game 21-10, 17-21 dan 21-17 dalam pertandingan yang berlangsung di court 3 semalam (30/1/2018).

Berlaga diturnamen yang berstatus BWF World Tour 100 ini, pemain yang berperingkat 77 dunia bisa sampai ke semifinal harus terseok seok sejak babak awal. Di babak pertama saja saat ditantang pemian Israel, Ksenia Polikarpova, Ruselli harus berjuang keras dan harus tertinggal di gim pertama dengan 21-18, baru di set 2 dan 3 ia baru menemukan permainan terbaiknya dan mampu menggilas lawan dengan skor meyakinkan 21-13 dan 21-17.

Dibabak kedua pun sama ia dipaksa bermain 3 gim sebelum mampu mangalahkan pemain Slovakia Martina Repiska 21-18, 14-21 dan 21-13 dalam tempo 41 menit. Dibabak semifinal Ruselli sudah ditunggu lawan berat unggulan 2 asal Denmark Mia Blichfield. Meski diatas kertas tak diunggulkan dari sang lawan Ruselli masih punya peluang karena ini adalah pertemuan kedua pemain.

Sementara keberhasilan juara Kejurnas 2017 ini tidak diikuti juara dunia Junior Gregoria Mariskan Tunjung yang harus  menyerah dari pemain Jepang Shiori Saito 21-14, 21-17. Indonesia masih menyisakan 2 wakil lainnya yang masih akan berjuang di babak semifinal Orleans Masters 2018 yaitu dari ganda putra Akbar Bintang Cahyono/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani dan ganda campuran Alfian Eko Prasetyo/Marsheila Gischa Islami.

Kamis, 29 Maret 2018

Pilih Grip Handuk Atau Grip Karet ??? Simak Kelebihan dan Kekurangannya versi House Of Badminton

Hai Sobat Badminton.....

Kalian suka pakai Grip Handuk atau Karet buat grip raket kalian ???

Ilustrasi Grip Handuk
Grip atau Pegangan pada raket memang salah satu hal penting dalam kenyamanan dalam bermain bulutangkis. Karena apabila kurang nyaman akan membuat pukulan tak maksimal atau malah tidak erat saat digenggam tangan. Memang tidak bisa dipatenkan dalam pemilihan grip, karena karakteristik setiap pemain berbeda beda. Tapi sebagian besar pemilihan berpaku pada banyak tidak nya orang itu mengeluarkan keringat. Karena semakin banyak seseorang mengeluarkan keringat akan berdampak pada basahnya telapak tangan yang digunakan dalam menggengam grip. Nah, biasanya yang cucuran keringatnya lebih banyak akan memilih handuk karena bisa menyerap keringat yang membasahi telapak tangan dibandingkan grip karet.

Berikut ini Perbandingan Keunggulan dan Kelemahan Grip Handuk versus Grip Karet versi House of Badminton

1. Harga
Dilihat dari segi harganya Grip Handuk biasanya lebih murah mulai harga kisaran 3000 rupiah, sedangkan Grip Karet mulai harga 7000 rupiah.

2. Model/Jenis
Untuk segi model jelas ya, kalo Grip Karet lebih banyak jenis dan variannya tak hanya dari segi warna dan banyak model didesain agar sesuai pegangan yang pas ditangan dan juga corak pada grip itu sendiri, kalo untuk Grip Handuk memang hanya monoton beda warna saja, mungkin beda juga pada tingkat kehalusan bahannya namun kebanyakan tak jauh beda.

Grip Karet merk RS
3. Merk
Dari pengalaman sih merk-merk kelas dunia lebih mengeluarkan Grip versi Karet, sementara grip handuk hanya merk-merk lokalan karena pembuatan lebih mudah dan murah.

4. Pemasangan Grip
Pemasangan Grip Karet memang lebih susah ya, soalnya kalo kurang kenceng bisa cepet melorot namun dibandingkan dengan Grip Handuk waktu pemasangan Grip Karet lebih mudah disesuaikan besar genggaman pemain karena mudah diubah/dilepas. sedangan Handuk biasa direkatkan memakai selotip bolak balik yang kalo salah masang dalam sekali percobaan kalau diubah susah karena selotip merekat kuat.

5. Pelepasan Grip
Kalau Untuk mencopot Grip tentu Handuk lebih susah karena selotip untuk pemasangan merekat sangat kuat sementara grip handuk mudah-mudah saja.

6. Lama Masa Pakai
Dari masa pemakaian sih tergantung pemain mau mengganti kapan tapi biasanya sih pemian yang memakai Grip Karet lebih cepat ganti karena bau dan basah biasanya.

Nah, itu sedikit info dari House Of Badminton mengenai grip yang setiap pemain beda-beda. Kalo atlet sihh, dilihat banyak yang pake grip karet tapi ada beberapa juga handuk kok. Sekarang tinggal kalian sendiri sih cocok pakai yang mana ???



Selasa, 06 Maret 2018

Li Xuerui Bakal Come Back Usai 2 Tahun Vakum

Li Xuerui sedang dipijat usai latihan 
Mantan peringkat satu dunia sekaligus peraih emas Olimpiade London dari cabang bulutangkis nomor tunggal putri, Li Xuerui bakal kembali meramaikan persaingan perbulutangkisan dunia. Pemain dari Tiongkok ini terlihat kembali berlatih bersama tim nasional negaranya. Ini membuat para pecinta bulutangkis dunia dibuat kaget sekaligus senang, karena kebanyakan menduga ia memilih pensiun dini.
Dari kabar yang beredar pemain yang kini berusia 27 tahun itu, vakum dari olahraga tepok bulu ini dikarenakan ia menjalani operasi cidera lutut yang didapat saat Olimpiade Rio De Jainero 2016 silam. Dua tahun lamanya ia menjalani serangkaian pengobatan dan pemulihan karena cideranya diberitakan cukup parah. Kala itu Li Xuerui masih mampu bertanding saat berhadapan dengan Carolina Marin saat babak semifinal walaupun kalah dalam pertarungan straight game, namun pada partai perebutan perunggu ia memilih mundur karena cederanya, sekaligus merelakan medali perunggu untuk pemain Jepang Nozomi Okuhara.
Belum diketahui kapan peraih emas Olimpiade London ini akan memulai debutnya kembali dilapangan bulutangkis. Tapi tentunya para pecinta bulutangkis bakal menyambut gembira kabar comebacknya ini. Karena bakal lebih meramaikan lagi persaingan di nomor tunggal putri papan atas yang sementara diisi beberapa nama seperti Tau Tzu Ying, Ratchanok Intanon, Sindhu Pusarla Venkata dan Akane Yamaguci. Dan disaat bersamaan juga Li Xuerui bisa diharapkan kembali mengangkat pamor putri Tiongkok yang sedang dalam trek menurun


Senin, 05 Maret 2018

3 Wakil Terjegal, Indonesia Muda Tanpa Wakil Di Final Dutch Open 2018

Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay saat berlaga di World Junior Badminton Championship 2018 di GOR Among Rogo, Yogyakarta (photo : djarumbadminton.com)

Para pemain muda Indonesia yang turun di ajang Dutch Open Junior 2018 belum berhasil meraih gelar usai 3 wakil yang tersisa di babak semifinal semua kandas.
Ketiga wakil itu ialah Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, Leo Rolly Carnando/Metya Inayah Cindiani, dan Ghifari Anandaffa Prihardika/Ferdian Mahardika Rainaldy sedangkan wakil - wakil Indonesia lainnya sudah terlebih dulu gugur dibabak sebelumnya.

Tunggal putra Ikhsan Leonardo kalah di semifinal dari rivak terberatnya yaitu Juara Dunia Junior tahun ini Kunlavut Vitidsarn yang juga menjadi unggulan pertama diturnamen ini. Di Dutch Open ini merupakan pertemuan ke empat diantara keduanya, dan dari 3 pertemuan sebelumnya memang Kunlavut selalu memenangi pertandingan. Pertandingan yang berlangsung pada pagi tadi (4/2/2018) waktu Belanda, kembali Ikhsan belum berhasil mencuri kemenangan usai takhluk dua game langsung 21-18 21-12 dalam tempo 43 menit.

Sementara ganda putra Ghifari/Ferdian harus mengakui keunggulan pemain Tiongkok Liang Weikeng/Shang Yichen 21-10 21-17 dalam waktu 24 menit saja. Hasil ini menjadi pencapaian seperti minggu sebelumnya, mereka juga hanya mampu sampai semifinal Austria International Challenge setelah dihentikan pasangan gado-gado Lasse Molhede/Oliver Laydon Davis dari Denmark dan Selandia Baru.

Leo Rolly Carnando/Metya Inayah Cindiani (photo : djarumbadminton.com)
Sementara wakil di ganda campuran Leo Carnando/Metya Cindiani yang merupakan non unggulan, juga takluk dari pasangan non unggulan lainnya asal Jepang Hiroki Midorikawa/Natsu Saitu dengan 21-18 21-11. Hasil semifinal ini sudah cukup baik mengingat kebanyakan pemian Indonesia memang bukan unggulan terutama dinomor ganda namun tertunya belum maksimal mengingat belum bisa merengkuh satu gelar pun diturnamen berkelas Junior Grand Prix yang merupakan kelas tertinggi kelas usia dibawah 19 tahun.


Sabtu, 03 Maret 2018

4 Pebulutangkis Pelatnas Cipayung Alami Cidera

Beberapa pebulutangkis tanah air baru-baru ini banyak dikabarkan mengalami cedera. Bahkan dibeberapa turnamen mereka harus menarik diri untuk tidak turun pada pertandingan. Adapula yang malah mengalami kambuhnya cidera yang dulu. Namun kabar baiknya mereka sudah pulih kembali dan siap menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Inilah 4 pebulutangkis yang dikabarkan baru-baru ini mengalami cidera :

1. Annisa Saufika


Pebulutangkis spesialis ganda campuran ini mengalami cidera lutut pada Oktober 2017 yang mengharuskan ia tak tampil diturnamen penghujung tahun. Sampai awal tahun ini ia juga melewatkan beberapa turnamen, seperti saat gelaran Indonesia Masters 2018, ia hanya mampu melihat rekan-rekannya dari bangku penonton. Setelah menjalani penyembuhan kondisi Annisa sekarang sudah 90% pulih dan sudah bisa menjalani latihan bersama para pemain lainnya. Pemain yang akrab disapa Ica ini, akan kembali berburu gelar di China, Australia dan Selandia Baru setelah pulih dari cedera.

2. Anthony Sinisuka Ginting


Pemain asal Klub SGS Bandung ini menderita cedera engkel saat perhelatan Kejuaraan beregu Asia 2018 di Malaysia kemarin. Cideranya tak terlalu parah namun tetap menggangu performanya yang terlihat saat kekalahan ia derita di partai puncak melawan Tiongkok. Tapi menurut berita terbaru dari persiapannya jelang keikutsertaannya di turnamen All England maret ini,  Ginting sudah menyatakan fit 100%, ia sekarang fokus dengan persiapan strategi untuk menghadapi lawannya nanti.

3. Fitriani


Tunggal putri nomor wahid Indonesia saat ini malah banyak yang tidak tahu kalau ia mengalami cedera. Cedera yang dialami memang tergolong ringan. Sama halnya seperti Ginting, cedera yang dialami Fitri didapat saat turnamen beregu Asia kemarin. Sebenarnya cedera Fitri sudah sembuh, hanya saja saat latihan persiapan untuk turnamen tour Eropa, ia kembali terpeleset sehingga mengakibatkan cedera ringan itu terulang. Kabar terbaru ia sudah kembali fit dan lebih percaya diri untuk turnamen berikutnya seperti yang ia tunjukkan di Malaysia kemarin saat bisa mengimbangi pemain papan atas dunia.

4. Gideon Markus Fernaldi


Pemain nomor satu dunia ganda putra ini memang terdengar lebih sering mengalami cedera tercatat sudah 4 kali ia mengalami cedera dari tahun 2017 hingga awal 2018 ini. Awalnya saat ia harus kalah di Final Denmark terbuka 2017 dan tak turun dari turnamen di Perancis ia mengalami cedera pada bahunya. Kedua saat turnamen penghujung tahun, Super Series Final kala itu otot lehernya tertarik walaupun akhirnya tetap merengkuh gelar juara. Ketiga saat turnamen beregu Asia ia mengalami otot perut tertarik, sehingga ia tak tampil selepas fase grup dan pulang ketanah air terlebih dulu. Yang terakhir di kabarkan cidera bahunya kembali kambuh saat latihan beberapa waktu lalu. Tetapi pada conferensi pers kemarin (1/3/2018)


Kamis, 01 Maret 2018

Daftar Pebulutangkis Indonesia yang Berlaga di 3 "WORLD TOUR EROPA" dan Vietnam IC Tahun 2018


YONEX German Open
Tanggal 6-11 Maret 2018
Kategori : HSBC BWF World Tour Super 300
Total Hadiah : USD 150.000
Kota : Mulheim, Jerman 

MS
- Jonatan Crhistie
- Anthony Sinisuka Ginting
WS
- Fitriani
MD
- Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian
- Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan
- Angga Pratama/Rian Agung Saputro
WD
- Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani
-Della Destiara Haris/Rizky Amelia Pradipta
XD
- Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti
- Hafiz Faisal/Gloria Imanuelle Widjaja


YONEX All England
Tanggal 14-18 Maret 2018
Kategori : HSBC BWF World Tour Super 1000
Total Hadiah : USD 1.000.000
Kota : Birmingham, Inggris 

MS 
- Jonatan Christie
- Anthony Sinisuka Ginting
- Tommy Sugiarto
WS 
- Fitriani
MD
- Kevin Sanjaya Sukomuljo/Markus Gideon Fernaldi
- Muhammad Ahsan / Hendra Setiawan
- Fajar Alfina/Muhammad Rian Ardianto
- Angga Pratama/Rian Agung Saputro
WD
- Greysia Polii/Apriani Rahayu
- Della Destiara Haris/Rizky Amelia Pradipta
- Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani
XD
- Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
- Praveen Jordan/Debby Susanto
- Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja

CIPUTRA Hanoi YONEX SUNRISE 
Tanggal 20-25 Maret 2018
Kategori : International Challenge
Total Hadiah : USD 25.000
Kota : Hanoi, Vietnam

MS
- Taufan Fadly Adriananta
- Gatjra Piliang Fiqihilahi Cupu
- Chico Aura Dwi Wardoyo
- Kho Henrikho Wibowo
- Firman Abdul Kholik
- Nyoman Tryadnya Arya Kurniawan
- Alden Lefilson Putra Mainaky
- Yehezkiel Fritz Mainaky
- Panji Ahmad Maulana
- Isna Sakti Maulana Mustaqim
- Krishna Adi Nugraha
- Aldo Oktaviano
- Muhammad Bayu Pangistu
- Wisnu Yuli Prasetyo
- Shesar Hiren Rhustavito
- Ferneel Hazael Sompie
- Vicky Angga Saputra
WS
- Dinar Diyah Ayustine
- Maharani Sekar Batari
- Bening Sri Rahayu
- Choirunnisa
- Isra Faradilla
- Sri Fatmawati
- Olivia Chelin Maria Kambey
- Lyanny Alessandra Mainaky
- Hanna Ramadhini
- Made Deya Surya Saraswati
- Diana Setyoningsih
- Freeisy Ester Sompie
- Ni Made Pranita Sulistya Devi
- Asty Dwi Widyaningrum
- Aurum Oktavia Winata
MD
- Fauzan Majid Abiyyu/Ihsan Adam Wirawan
- Altof Barriq/Reinard Dhanriano
- Irfan Fadhillah/Markis Kido
- Hendra Gustiawan/Ade Bagus Sapta Ramadhany
- Alfanda Rizky Katsuro/Emanuel Randhy Febryto
- Alweyn Jantje Putra Mainaky/Yehezkiel Fritz Mainaky
- Adnan Maulana/Ferdian Mahardika Ranialdy
- Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri
- Isna Sakti Maulana Mustaqim/Aldo Oktaviano
- Giovani Dicky Oktavan/Calvin Kristanto
- Rian Swastedian/Amry Syahnawi
- Yeremia Erich Yoche Yacob/Rinov Rivaldi
- Muhammad Fachrikar/Reza Dwichaya Purnama
WD
- Dhea Bunga Anjani/Dinda Dwi Chayaning
- Pia Zebadiah Bernadet/Shella Devi Aulia
- Denisa Dwi Syawaliah Budiani/Nakhla Aufa Dhiya Ulhaq
- Serena Kani/Virni Putri
- Tania Oktaviana Kusumah/Vania Arianti Sukoco
- Pitha Haningtyas Mentari/Angelica Wiratama
XD
- Amry Syahnawi/Shella Devi Aulia
- Yeremia Yoche Erich Yacob/Angelica Wiratama
- Renaldi Samosir/Hediana Julimarbela
- Ferneel Hazael Sompie/Freeisy Ester Sompie
- Zachariah Josiahno Sumanti/Serena Kani
- Fachryza Abimanyu/Bunga Fitriani Romadhini
- Irfan Fadhillah/Pia Zebadiah Bernadet
- Yehezkiel Fritz Mainaky/Lyanny Alessandra Mainaky
- Krishna Adi Nugraha/Masita Mahmudin
- Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari


Orleans MASTERS
Tanggal 27 Maret - 1 April 2018
Katergori : BWF World Super 100
Total Hadiah : USD 75.000
Kota : Orleans, Perancis 

MS
- Tidak Mengirimkan Wakil
WS
- Ruselli Hartawan
- Gregoria Mariska Tunjung
- Aurum Oktavia Winata
- Devi Yunita Indah Sari
MD
- Franky Wijaya/Sabar Karyaman Gutama
- Pramudya Kusumawardana Riyanto/Rehan Naufal Kusharjanto
- Mohammad Reza Pahlevi Isfahani/Akbar Bintang Cahyono
WD
- Siti Fadia Silva Ramadhanti/Agatha Imanuella
- Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto
- Winny Oktavina Kandow/Mychelle Crhistine Bandaso
XD
- Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow
- Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti
- Alfian Eko Prasetyo/Marsheilla Gischa Islami
- Andika Rahmadiansyah/Mychelle Crhystine Bandaso
- Pramudya Kusumawardana Riyanto/Ribka Sugiarto