MENU

Jumat, 28 September 2018

Kejutan, 5 Juara Minggu Lalu Langsung Tumbang di Babak Pertama VICTOR Korea Open 2018

Gelaran Victor Korea Open 2018 sudah mulai berlangsung dari hari selasa kemarin (25/9). Di turnamen kelas Super 500 ini beberapa pemain papan atas absen dari turnamen ini karena jadwal yang padat dari Japan Open, China Open hingga Korea Open yang berjarak dua hari setiap turnamennya. Bahkan tim ganda putra Indonesia saja hanya menurunkan ganda pratama Akbar Bintang Cahyono/Moh.Reza Isfahani.

Babak pertama berlangsungnya Victor Korea Open 2018 sudah memakan juara-juara dari turnamen minggu sebelumnya yaitu China Open 2018 dan Babel Indonesia Masters 2018. Inilah 5 juara turnamen minggu lalu yang tumbang di babak awal Korea Open 2018 :

1. Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari

( photo : bwfbadminton.com )
Juara sektor ganda campuran Babel Indonesia Masters 2018 ini harus angkat koper lebih awal. Menghadapi wakil Jepang Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo, pasangan Juara Dunia junior 2017 ini harus menyerah dua gim langsung 21-18 21-13 dalm tempo 27 menit. Meskipun dari ranking lebih unggul Rinov/Phita, tak bisa dipungkiri kedua pemain Jepang ini merupakan pemain berpengalaman dan termasuk pemain top di ganda putra dan putri.

2. Ihsan Maulana Mustofa

( photo : indosport.com )
Mengahapi unggulan keempat Chou Tien Chen, Ihsan yang juga baru juara Babel Indonesia Masters 2018 takhluk 21-18 21-14. Dari segi rekor pertemuan dan ranking memang lawan lebih diunggulkan. Jika dibandingkan Ihsan sekarang di ranking 35 dunia sementara Chou Tien Chen di jajaran top 5 dunia.

3. Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen

( photo : berlingske.dk )

Ganda asal Denmark yang akhir-akhir ini dalam trek menurun semenjak beberapa turnamen trakhir mampu membuat kejutan dengan tampil sebagai juara di kelas Super 1000 yaitu China Open 2018. Namun sayangnya tren positif itu gagal berlanjut di Korea Open 2018. Kim/Anders langsung angkat koper dibabak pertama setelah dikalahkan ganda Teipei Lee Jhe Huei/Lee Yang 21-12 21-14 dan 21-11. Kegagalan serupa juga dialami rekannya yang menjadi unggulan 3 Duo Mads yang diluar dugaan kalah dua gim langsung dari ganda Thailand.

4. Zheng Siwei/Huang Yaqiong

( photo : bwfworldtour.bwfbadminton.com )
Tak hanya juara di kandang sendiri bahkan di Jepang Open juga. Nampaknya membuat pasangan nomor wahid dunia ini harus istirahat karena padatnya jadwal pertandingan, pasalnya melakoni laga di babak pertama kemarin (25/9) pasangan China ini harus gagal melaju setelah memutuskan mundur pada kedudukan tertinggal 11-5 karena cidera saat melawab ganda Hongkong Chang Tak Ching/Ng Wing Yung.


5. Chang Ko Chi/Chia Pin Lu

( photo : djarumbadminton.com )
Setelah tampil apik di Bangka Belitung dengan kalahkan mantan ganda Juara Dunia, Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol dengan dua gim langsung di final. Sekaligus mematahkan rekor tak terkalahkan dan tak pernah kehilangan satu set pun sejak come back. Namun di Korea Open kali ini berhadapan dengan ganda Malaysia Chooi Kah Ming/Low Juan Shen straight game mereka kalah 21-17 21-16. Bahkan diganda campuran Chang Ko Chi juga harua tumbang ditangan ganda Malaysia lainnya.

sumber : tournamentsoftware.com


Kamis, 27 September 2018

Perubahan Ini, Jadi Kunci Sukses Anthony Ginting Jawara di Victor China Open 2018

Uforia keberhasilan Anthony Sinisuka Ginting meraih juara Victor China Open 2018 yang memiliki level BWF World Tour Super 1000 masih saja menjadi buah bibir dikalangan penikmat bulutangkis. Pasalnya ia juara dengan status pemain non unggulan ditambah dengan menumbangkan para pemain elit dunia yang beberapa bertitle Juara Dunia dan emas Olimpiade. Kejutan ini tak lepas dari kerja keras dan disiplinnya dalam berlatih dan memperbaiki kekurangan yang ada pada permainannya.


Dibawah asuhan pelatih Hendry Saputra, keberhasilan Anthony ini menjawab kritikan yang menilai kurang berhasilnya sektor tunggal putra dibawah bimbingannya. Disisi lain pelatih kepala tunggal putra mengungkapkan dia tak mempunyai rumus khusus menghantarkan Anthony menjadi juara China Open tahun ini. Ia mengatakan kemauan atlet itu sendiri yang menjadi kunci sukses. Untuk Anthony, dia belajar dari pengalaman dia kalah, saya lihat awalnya dari Asian Games seperti dikutip dari bolasport.com dri laman resmi PBSI.

Berbekal dari beberapa kekalahan-kelahan sebelumnya kami diskusi, dan menpelajari video permainannya. Saat China Open kemarin permainannya sudah tepat, tapi tetap masih ada beberapa kesalahan sendiri yang dilakukan. Progressnya pun sudah ada, dia sudah bisa mengatur fokus, bisa atur tempo main dan bisa merancang apa yang dia mau.


Hendry pun selalu memotivasi anak asuhnya bahwa setiap pemain terbaik dunia pun pasti mempunyai kelemahan-kelemahan tertentu tinggal bagaimana memanfaatkan itu saja. Seperti halnya, saat Shi Yuqi ketemu Kento Momota tidak bisa berkembang. Anthony waktu lawan Shi Yuqi di Asian Games, fisiknya tidak menunjang, jadi kalah. Ini yang terus kami pelajari. Sehingga Ia tidak kaget jika Anthony bisa sampai titik ini sekarang.

Hasil ini juga merupakan akumulasi dari usaha anak asuhnya dari tahun-tahun sebelumnya. Misalnya ada 12 kali turnamen setara level super series dalam setahun, masa sih nggak bisa dapat satu? Tapi bicara begini juga harus ada dasarnya, fisiknya bagus, teknik pendukung bagus. Tapi Hendry mempunyai penilaian tersendiri pada Anthony dia punya motivasi lebih bukan cuma mau juara saja, tapi juga menaklukan dirinya sendiri dalam mengatasi polemik yang harus dia hadapi. Misalnya untuk lebih sabar, tidak gampang mati sendiri, kontrol pikiran, fokus dalam teknik pukulannya, dia bisa lewati semua itu.

sumber : bolasport.com



Selasa, 25 September 2018

Perubahan Lee Chong Wei Sejak Mengidap Kanker Hidung

( photo : tribunnews.com )
Kabar buruk menimpa perbulutangkisan Negri Jiran Malaysia, pasalnya pebulutangkis andalannya sekaligus legenda dunia Datok Lee Chong Wei baru-baru ini dikabarkan tengah menjalani pengobatan pasca didiagnosa mengidap kanker hidung. Sampai saat ini pemain berusia 35 tahun tersebut tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Taiwan. Beredarnya kabar ini membuat para pemain dunia pun ikut mendoakan kesembuhannya lewat postingan di media sosialnya.

Pemain dengan julukan Raja Super Series sendiri sudah vakum dari bulutangkis sejak Juli karena sakit. Saat itu, suami dari mantan pebulutangkis Wong Mew Choo disebut mengalami gangguan pernapasan. Akibatnya, pemilik tiga medali perak Olimpiade itu absen dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018 dan Asian Games 2018.

( photo : intisari.grid.id )
Kabar terbaru dari kondisi Chong Wei sendiri mengalami banyak perubahan. Seperti yang disampaikan pelatihnya Hendrawan yang baru-baru ini mengunjungi anak didiknya tersebut. Pelatih asal Indonesia itu mengatakan Chong Wei semakin kurus dan hilang  5kg berat badan. Dia hanya bercakap perkara-perkara penting sahaja seperti dilansir dari stadiumastro.com

Menurut Hendrawan, Lee Chong Wei akan diperbolehkan pulang ke Malaysia jika dalam 2 minggu kedepan perawatan yang dijalani menunjukkan perkembangan positif. Maka dari itu ia berharap dukungan dan doa dari semuanya demi kesembuhan Chong Wei. Namun ia belum bisa memastikan kapan anak asuhnya itu dapat kembali turun kelapangan bulutangkis karena yang terpenting adalah kesembuhannya dulu.

sumber : stadiumastro.com

4 Fakta Tentang Anthony Ginting Juara Victor China Open 2018 Super 1000

(photo : badmintonindonesia.org)
 Gelaran turnamen badminton kelas Victor China Open 2018 BWF World Tour Super 1000 berakhir dengan lima juara dari lima negara yang berbeda. Indonesia sendiri mampu meraih satu gelar dari nomor tunggal putra lewat pemian andalan Anthony Sinisuka Ginting setelah sukses mengkandaskan pemain asal Jepang, Kento Momota dalam pertarungan dua gim yang ketat 23-21 21-19. Ini merupakan gelar keduanya tahun ini selepas juara di Indonesia Master Super 500 awal tahun ini.

Dibalik kisah sukses Anthony Ginting meraih gelar dikelas Super 1000 ini ada 4 fakta unik yang mungkin belum diketahui :

1. Dukungan Suporter China
Pada laga final yang berlangsung minggu siang waktu setempat, Anthony mendapat dukungan penuh dari para penonton yang mayoritas warga Tiongkok yang datang di Xincheng Gymnasium Olympic Sport Center. Dukungan itu berupa teriakan teriakan dengan kata "Anthony Jia You" yang artinya "Anthony Semangat". Penonton lebih memilih mendukung pemain jebolan SGS Bandung ini karena memang sejak awal permainannya memukau para penonton yang hadir. Bahkan mampu menumbangkan jagoan-jagoan mereka seperti Lin Dan dan Chen Long.

(photo : badmintonindonesia.org)
2. Menumbangkan 4 Juara Dunia
Sebelum mantap merengkuh gelar China Open, Ginting harus melewati undian yang berat. Namun ia mampu melewati hadangan 4 pemain bertitle Juara Dunia yaitu Lin Dan (2011,2013), Chen Long (2014,2015), Viktor Axelsen (2017) dan Kento Momota (2018). Anthony pun mengatakan bersyukur bisa melewati undian yang berat, kuncinya ya saya cuma berusaha, nggak terbebani. Waktu draw keluar, saya cuma melihat siapa lawan saya di babak pertama, itu saja. Makanya kalau ditanya, peluang lawan si A si B di perempat final, semifinal, saya tidak tahu, karena saya tidak perhatikan sampai ke sana. Saya fokus pada lawan yang akan saya hadapi besok seperti dilansir dari bolasport.com dari laman resmi PBSI.
(photo : badmintonindonesia.org)

3. Juara Tanpa Status Unggulan

Pada gelaran China Open 2018 ini Ginting tak masuk dalam jajaran pemain unggulan yang biasa peluang untuk juara lebih besar. Memang sejak gelar pertama tahun 2017 di Korea Open, terus berlanjut di dengan raihan gelar kedua di Indonesia Master 2018 dan China Open 2018 ini. Ginting mampu tampil menjadi kampiun mesti berstatus Non Unggulan.

4. Masuk Jajaran Top 10 Ranking BWF World Tour Ranking
Merengkuh gelar juara Anthony berhak atas hadiah sebanyak USD 70.000 atau setara kurang lebih satu milyar rupiah. Disisi lain pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat ini juga berhak atas 12.000 poin tambahan di BWF World Tour Rankingnya dan secara hitung-hitungan ia akan naik 5 tingkat ke ranking 7 dengan koleksi 46.600 poin.

sumber : bwfworldtour.bwfbadminton.com dan badmintonindonesia.org