MENU

Rabu, 07 Juni 2017

MACAM DAN JENIS SHUTTLECOCK BADMINTON SERTA PERBEDAANNYA

Hai Sobat Pecinta Badminton,....

Kali ini kita akan memberikan pengetahuan tentang "JENIS SHUTTLECOCK"

Shuttlecock atau masyarakat kita sering menyebutnya dengan kok, merupakan ciri khas olahraga badminton. Dimana hanya olahraga badminton lah yang memakai bulu sebagai salah satu bahan untuk membuat alat penunjang dalam permainannya,dan bulu tersebut diambil dari  buli itik/enthog.

Nah, secara tampilan bulu pada shuttlecok atau secara garis besar pengetahuan masyarakat mengenai perbulutangkisan. Shuttlecock dibagi menjadi 2 yaitu lancip dan tumpul. Dari segi tampilan memang mudah untuk dibedakan karena akan terlihat jelas pada bentuk ujung-ujung setiap bulunya.

contoh shuttlecock lancip

contoh shuttlecock tumpul

Perbedaan Shuttlecock lancip dan tumpul :
1. Bulu pada kok lancip meruncing pada ujungnya sedang pada kok tumpul lebih membulat atau hampir mirip setengah lingkaran
2. Apabila digunakan pada pertandingan kok lancip memiliki laju yang lebih cepat, sedang kok tumpul akan lebih lamban dan kadang cenderung lebih memutar saat diudara.
3. Harga kok lancip biasanya lebih mahal dibanding kok tumpul
4. Untuk kelas turnamen besar dan dunia biasanya memakai kok lancip sedang kok tumpul biasanya dipake latihan biasa atau biasanya digunakan pertandingan masyarakat umum.
5. Dari segi ketahanan kok lancip lebih mudah rusak/patah terutama pada bagian bulu sedang kok tumpul lebih awet.

Kalau secara bahan pembuatan nya shuttlecock dibagi menjadi 2 yaitu Natural dan Buatan atau nama inggrisnya Feather Shuttlecock dan Nylon Shuttlecok.Berikut Perbedaannya :
1. Feather Shuttlecock [Natural]
     - Disebut juga shuttlecok "ASLI"
     - Dapat digunakan dalam pertandingan badminton resmi/bermain sungguhan
     - Terbuat dari bulu itik
     - Sesuai dengan standar pembuatan yang ditetapkan BWF

2. Nylon Shuttlecock [Buatan/Tiruan]
     - Dibuat hanya untuk mainan anak-anak
     - Tidak dapat digunakan untuk pertandingan resmi
     - Terbuat dari bahan Nylon/Plastik

contoh nylon shuttlecock

Tapi pernah dengar juga sih kalau suata saat akan ada shuttlecock tiruan yang terbuat dari Nylon tapi dengan kualitas yang sama dengan yang terbuat dari bulu sehingga dapat digunakan dalam pertandingan resmi.

Itulah sedikit ulasan tentang badminton yang semoga bermanfaat dan juga menambah wawasan pengetahuan tentang badminton.

Terimakasih Sobat Pecinta Badminton yang telah membaca artikel ini.

Selasa, 06 Juni 2017

INDONESIA JUARA UMUM DI THAILAND GPG 2017


Turnamen Thailand Open 2017 yang bertaraf turnamen kelas grandprix gold dihelat pada 30 Mei-4 Juni 2017 di Bangkok, Thailand bisa dibilang turnamen pemanasan para pemain pelapis Indonesia sebelum turun di BCA Indonesia Open 2017 tahun ini yang akan dihelat dua pekan setelahnya. Namun ada juga beberapa pemain yang absen setelah Sudirman Cup 2017 seperti andalan tuan rumah Taerattanacai Sapsiree/Dechapol Puavaranukroh. Dengan itu peluang para pemain lapis Indonesia semakin terbuka untuk meraih pundi-pundi gelar.

Di Turnamen yang menyediakan total hadiah sebesar USD 120.000 ini, Indonesia sukses meraih 2 gelar dari 3 wakilnya di partai puncak yaitu Apriani Rahayu/Greysia Polii, Jonathan Cristie dan Berry Angriawan/Hardianto. Melihat pencapaian ini sedikit memberi angin segar untuk badminton Indonesia setelah kegagalan di Sudirman Cup sekaligus bukti bahwa pembinaan pemain pelapis sudah baik.

Pasangan baru yang sudah di coba gelaran Sudirman Cup yang lalu Greysia Polii/Apriani Rahayu sukses merengkuh gelar dari nomor ganda putri usai menekuk pasangan asal Thailand Pathaimas Muenwong/Chayanit Chaladchalam di final dengan skor mudah 21-12 21-12, hasil ini sungguh memuaskan mengingat mereka juga akan berduet di Indonesia Open 2017 nanti. Ini merupakan gelar internasional pertama bagi Apriani Rahayu selama karir internsionalnya.

Gelar Kedua dipersembahkan Ganda Putra Berry Angriawan/Hardianto yang sukses menekuk pasangan asal Jerman Raphael Beck/Peter Kaesbauer dengan skor 21-16 21-16. Ini merupakan gelar kedua mereka taun ini usai Malaysia GPG 2017 juga mempertahan kan track record mereka yang baik selama turun di turnamen internasional tahun ini. Permainan no lob yang menjadi ciri khas mereka berhasil membuat lawan banyak melakukan kesalahan sendiri dan tak mampu keluar dari tekanan sekaligus membuat lawan mengikuti pola permainan mereka menjadi kunci kemenangan di final.

Sayang sukses mereka tak diikuti Jojo sapaan akrab Jonathan Cristie yang takluk di tangan Sai Praneeth B asal India. Walaupun sempat mencuri set pertama, Jojo bermain alot di set berikutnya, saling jual beli serangan terjadi, membuktikan memang permainan mereka sudah satu level. Namun Sai lah yang keluar menjadi jawara usai menang 17-21 21-18 dan 21-19. Ini juga merupakan pecapaian terbaik Jojo di level Grandprix gold nya walaupun harus puas dengan runner up.

Tuan rumah Thailand dan China berbagi 1 gelar, usai Ratchanok Intanon menjadi kampiun di tunggal putri sementara He Jiting/Du Yue di ganda campuran.

Hasil Final SCG THAILAND OPEN 2017 
Date : 30 Mei-4 Juni 2017
Venue : Nimibutr Stadium, Bangkok Thailand

WD
Greysia Polii/Apriani Rahayu [5] [Indonesia] v Pathaimas Muenwong/Chayanit Chaladchalam [Thailand] 21-12 21-12 0:45

WS
Ratchanok Intanon [1] [Thailand] v Busanan Ongbamrungphan [4] [Thailand] 21-18 12-21 21-16 1:24

MD
Berry Angriawan/Hardianto [4] [Indonesia] v Raphael Beck/Peter Kausbauer [Jerman] 21-16 21-16 0:38

MS
Sai Praneeth B [3] [India] v Jonathan Cristie [5] [Indonesia] 17-21 21-18 21-19 1:11

XD
He Jiting/Du Yue [China] v Soon Huat Goh/Shevon Jemie Lai 13-21 21-16 21-12 0:56


sumber : tournamensoftware